Dalam siklus kehidupan manusia, pasti akan menghadapi ujian. Dan bentuk-bentuk ujian tersebut berbeda-beda sesuai dengan kadar keimanan seseorang. Bahkan Allah SWT menjamin orang yang lulus ujian akan mendapatkan pahala yang setimpal.
“Makin tinggi kadar keimanan seseorang, makin berat pula ujiannya,” demikian antara lain tausiyah Ketua Tanfidiyah MWC NU Larangan Brebes Kiai Jazuli saat mengisi pengajian umum Harlah ke-23 Yayasan Pendidikan Islam Nurul Huda dan Peresmian Mushola Al Hidayah di Mts Nurul Huda Jubang Bulakamba Brebes Senin (21/4) sore.<>
Termasuk siswa-siswi dari segala tingkatan, lanjut Kiai, bila ingin mencapai kenaikan tingkat atau kelas yang lebih tinggi harus menghadapi ujian terlebih dahulu. Ketika SD maka soal ujian sesulit tingkat SD bukan SMP dan seterusnya. “Saat ini Siswa-siswi SMA, SMK, MA sedang menghadapi Ujian Nasional. Dan siswa-siswi SMP atau Mts, UN pada 27-30 April mendatang,” paparnya.
Namun menurut Kiai Jazuli, yang lebih utama dan mendasar dalam mengerjakan soal-soal ujian adalah harus jujur. Artinya, tidak membohongi diri sendiri apalagi membohongi Allah SWT. Pasalnya, bila tidak jujur maka tidak akan mendapatkan keberkahan atas hasil ujian itu sendiri. “Dengan tidak jujur, bisa-bisa malah tidak lulus,” tutur Kiai.
Dalam pengelolaan yayasan pun, lanjutnya, bila para pengurusnya tidak jujur maka yayasan tersebut tidak akan maju. Pasalnya, masyarakat tidak lagi memberikan kepercayaan. “Artinya, kejujuran itu ibarat mata uang yang berlaku di mana-mana. Maka tanamlah kejujuran sejak kita masih sekolah terutama dalam mengerjakan soal-soal ujian,” tandas kiai kepada ribuan pengunjung yang terdiri dari pengurus yayasan, orang tua siswa, dan siswa-siswi MI dan Mts dibawah naungan YPI Nurul Huda.
Menurut Kepala Mts Nurul Huda Jubang Basori, S.Ag. Dalam tiga tahun terakhir dalam UN siswa-siswinya selalu lulus 100%. “Meskipun nilai rata-rata kelulusan menjadi 5,5, mudah-mudahan tahun ini juga lulus seratus persen,” ucapnya penuh harap.
Wakil Bupati Brebes H Agung Widyantoro berkenan meresmikan Mushola Al Hidayah yang ditandai dengan membuka tirai nama Mushola dan penandatangan prasasti. Dalam kesempatan tersebut Wabup juga memberikan sumbangan kepada Ketua Panitia Harlah untuk digunakan pengembangan pendidikan di yayasan tersebut.
Dalam sambutannya, Wabup bangga dengan rasa kebersamaan warga Jubang yang di tandai dengan kemajuan yayasan dan kesadaran membayar Pajak Bumi dan Bangunan. “Jubang ternyata menjadi desa pertama yang lunas PBB,” ungkap Wabup yang disambut tepuk tangan.
Kepada orang tua siswa, Wabup mengingatkan agar sering mengontrol anak-anaknya. Pasalnya bahaya tengah mengintai generasi muda kita. Yakni dengan penyebaran Narkoba. “Narkoba tidak hanya beredar dikota-kota besar saja, tapi kini telah merambah hingga sampai ke gang-gang desa,” ujarnya.
Wabup menyarankan, bila waktu sekolah sudah habis yakni sekitar pukul 14.00 maka orang tua wajib mengontrol. “Sesudah itu, bisa kembali belajar mengaji di madrasah,” saran Wabup.
Menurut Ketua Panitia Harlah Supriyono, S.Pd., sebelumnya telah dilaksanakan serangkaian kegiatan untuk memeriahkan harlah ke-23 YPI Nurul Huda. Yakni Lomba Drum Band untuk SD/MI dan Sepeda Santai untuk umum. Untuk lomba drumband, juara pertama di raih MI Nurul Huda Rancawuluh, juara 2 MI Cipelem dan juara 3 SD Rancawuluh. Sedangkan sepede santai dengan hadiah utama TV 21 Inc diraih oleh Nur Hidayah siswi SD Rancawuluh. (was)