Daerah

Tingkatkan Layanan dan Mutu, STISNU Tangerang Gerak Menuju Institut

Jumat, 26 Februari 2016 | 23:05 WIB

Jakarta, NU Online
Pengelola Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Nusantara Tangerang mengadakan rapat kerja civitas akademika di Cisarua Kabupaten Bogor, Rabu-Kamis (24-25/2). Mereka mencoba mencari pola kerja dalam rangka meningkatkan layanan dan mutu sekolah tinggi yang tengah dikelola.

KH A Baijuri Khotib dalam pengarahannya  meminta  civitas akademika untuk meningkatkan mutu dan layanan. Target tahun ini yang harus harus dicapai adalah kuantitas mahasiswa, sembari memperbaiki kualitas kampus NU Tangerang.

"Tahun ini, kita agendakan membuka program studi baru sehingga kampus ini bisa segera alih status menjadi institut," kata Kiai Baijuri.

Wakil Ketua Bidang Kemasiswaan Nurulloh memaparkan bahwa dalam dua tahun ini kita menargetkan 15 doktor pengajar. STISNU akan merekomendasikan dan mengkuliahkan para dosen dengan catatan  wajib berikrar setia membesarkan kampus NU.

"Kita harus siapkan SDM. Ketika alih status menjadi institut kita sudah siapkan tenaga yang berijazah doktor".

Pada kegiatan ini dibahas pula konsep KKN yang akan diterapkan oleh STISNU Nusantara dengan mengedepankan penelitian, pengabdian, dan pemberdayaan.

Wakil Ketua Bidang Akademik STISNU Tangerang H M Qustulani menjelaskan, konsep KKN di STISNU akan diarahkan pada pengabdian ke-NU-an, yaitu menjaga tradisi dan budaya lokal keislaman masyarakat.

Penelitian akan diarahkan pada deteksi bahaya radikalisme di sekolah-sekolah se-Tangerang Raya sekaligus memberikan penyuluhan dan membuka wawasan generasi muda perihal pentingnya menerapkan ajaran Pancasila dan UUD 1945 yang sejatinya sesuai dengan ajaran Islam.

Sebab itu, kita akan menggandeng stakeholder NU untuk menjadikan mahasiswa sebagai laboratorium terdepan di bawah sebagai pioner yang bertanggung jawab atas ajaran Ahlussunnah wal Jamaah Nahdlatul Ulama di masa depan.

Tampak hadir pada rapat ini Waka STISNU Kemahasiswaan DR Bahruddin, ulama sesepuh Tangerang Abah Kiai Aliyuddin Zein, dan dosen-dosen di lingkungan STISNU Nusantara. (Red Alhafiz K)


Terkait