Jombang, NU Online
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jombang semakin berwarna dengan banyaknya pos-pos kepemimpinan yang diambil alih oleh kader putrinya baik di tingkatan rayon maupun komisariat.  Pada periode saat ini terdapat tiga komisariat yang dipimpin oleh perempuan.

Mereka adalah Iis Sholehah, Ketua Pengurus Komisariat PMII Ya'qub Husein STIT Al Urwatul Wutsqo Jombang; Elik Khoirun Nisa, Ketua Pengurus Komisariat PMII Wahab Hasbullah Unwaha Jombang. Dan yang baru saja terpilih, Titik Hidayati, Ketua Pengurus Komisariat PMII Hasyim Asy'ari Tebuireng Jombang. Juga masih banyak lagi kader putri di tingkatan rayon yang menjadi ketua rayon.
 
Elik mengatakan ada beberapa hal yang sangat mendukung banyak kader putri PMII sekarang mengisi pos-pos strategis. Termasuk juga pemahaman gender perspektif pergerakan di PMII yang telah menyeluruh di tingkat rayon hingga cabang. "Sekarang perempuan itu juga tidak kalah dengan laki-laki, mereka mampu untuk menjadi pemimpin," terangnya saat dihubungi Sabtu (28/05) petang.
 
"Kalau dulu sahabat-sahabat memperbincangkan gender secara teoritis, mungkin saat ini 'timing'nya perempuan menunjukkan eksistensinya," tandas santri asal Tambakberas tersebut.
 
Ia menambahkan jika kepemimpinan perempuan itu lebih telaten, lebih ulet dalam menjaga dan mempertahankan anggotanya, meskipun terkadang ada yang beranggapan jika kepemimpinan perempuyan terbatas oleh waktu.

"Saya kurang setuju dengan anggapan itu, jika tidak bisa keluar ketika ada kegiatan organisasi pada malam hari, bisa mengkoordinir anggota yang lain yang bisa keluar, tidak harus mengurusi semuanya secara langsung karena namanya organisasi sudah ada bagiannya masing-masing.
 
Masifnya pemahaman gender di organisasi pergerakan juga tidak hanya tampak di pucuk pimpinan semata, namun wilayah-wilayah eksternal dan advokasi juga banyak diisi oleh kader-kader putri. (Syamsul Arifin/Mahbib)