Banyumas, NU Online
Nilai lebih yang dimiliki Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna atau Banser adalah sikap tegas dan sigap. Hal tersebut harus terus dijaga sebagai pembeda dengan organisasi kepemudaan yang lain.
Hal tersebut disampaikan Kiai Nur Abidin selaku Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (23/6). Penegasan diingatkan kepada sejumlah pengurus dan anggota Ansor dan Banser yang hadir pada halal bi halal di aula Madin As-Salam, Langgongsari, Cilongok.
“Saya patut berbangga di Cilongok ini memiliki kader Ansor dan Banser, bukan hanya secara kuantitas namun juga kualitas,” katanya.
Dirinya mengungkapkan kader Ansor maupun Banser hendaknya harus bisa bersikap layaknya prinsip Jawa. “Nek dadi aja kaya ora dadi, nek ora dadi aja kaya dadi,” ungkapnya. Maksudnya sebagai Ansor serta Banser harus bisa menyesuaikan kondisi, harus tegas dan juga sigap, lanjutnya.
Nasihat dikemukakan Kiai Nur Abidin pada acara silaturahim dan halal bi halal Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Cilongok dengan tema Istiqamah Mengawal Ahlussunnah Waljamaah An-Nahdliyah.
Ischakul Chasan selaku Kasatkoryon sekaligus ketua panitia mengungkapkan, pemilihan tempat di Madin As-Salam ini bukan tanpa maksud. Karena madin ini diasuh oleh Kiai Nur Abidin yang juga Ketua MWC NU Cilongok.
Mustangin yang juga menjabat Ketua PAC GP Ansor Cilongok menyampaikan silaturahim serta permintaan maaf. “Tentunya sebagai manusia sosial Ansor pasti banyak khilaf, dan yang terpenting sesama Ansor Banser harus saling memaafkan di momentum hari raya ini,” katanya.
Sedangkan Ketua Pimpinan Cabang GP ANSOR Banyumas, Khasis Munandar menyampaikan peran dan pentingnya Ansor Banser dalam konteks kebangsaan dan keagamaan. “Ansor itu sebagai thariqah untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT,” tandasnya. (Yanuareza/Ibnu Nawawi)