Daerah

Tabot Jadi Agenda Pertama "Visit Indonesia Years 2008"

Jumat, 4 Januari 2008 | 07:39 WIB

Bengkulu, NU Online
Festival tabot di Bengkulu menjadi agenda pertama dalam program "Visit Indonesia Years 2008" dari Departemen Pariwisata, kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Edi Nevian.

"Tabot sudah masuk dalam agenda pariwisata nasional, dan merupakan even pertama dari program ’Visit Indonesia Years 2008’," katanya di Bengkulu, Kamis.

<>

Tabot merupakan festival budaya bernuasa religius. Kegiatan itu telah bertahun-tahun dilaksanakan masyarakat Bengkulu, untuk mengenang perjuangan tokoh Islam, Husein bin Abi Thalib.

Festival tabot digelar selama 10 hari setiap tahunnya, yakni mulai 1-10 Muharam Hijriah, pada tahun dilaksanakan bertepat tanggal 9-19 Januari 2008.

Karena sudah menjadi agenda nasional, perhatian pemerintah pusat terhadap kegiatan tabot akan bertambah, dan untuk perayaan tahun diharapkan agar Menteri Pariwisata, Jero Wacik dapat hadir.

"Kita harapkan Pak Jero Wacik bisa hadir saat acara tabot bersanding yang merupakan puncak acara, dan pada siang harinya  bisa langsung menyaksikan ritual pembuangan tabot," katanya.

Di sela kunjungannya itu, juga diharapkan agar menteri bisa memaparkan program dan agenda dari "Visit Indonesia Years 2008", agar semua stackholder di Bengkulu bisa lebih mengerti dan memahaminya.

Edi juga berharap, agar pihak Departemen Pariwisata bisa memfasilitasi kunjungan para duta besar negara sahabat serta stackholder kepariwisataan nasional untuk menghadiri kegiatan tabot di Bengkulu.

"Kita akan mengundang para duta besar negara sahabat dan semua stakeholder, namun juga mengharapkan agar Departemen Pariwisata bisa memfasilitasinya," ujarnya.

Terkait pelaksanaan tabot, menurut dia berbagai persiapan telah dilakukan termasuk lokasi yakni untuk panggung hiburan, bazar serta pameran rakyat di pusatkan di kawasan wisata Pantai Tapak Padri, sedangkan kegiatan tabot bersanding di Lapangan Merdeka, di depan rumah dinas Gubernur Bengkulu.

Biasanya seluruh rangkaian acara dalam festival tabot, dipusatkan di Lapangan Merdeka, namun untuk tahun ini hanya acara tabot bersanding yang digelar di lokasi itu.

Menurut dia, panggung hiburan, bazar dan pameran rakyat digelar di Tapak Padri karena, saat ini di Lapangan Merdeka sedang ada kegiatan pembangunan menara pemantaun gelombang tsunami (view tower).

"Karena sedang ada kegiatan pembanguna view tower, maka tidak mungkin semuanya digelar di lapangan merdeka," katanya.

Ia menjelaskan, pemindahan lokasi ke Tapak Padri sudah ada persetujuan dari pihak Kerukunan Keluarga Tabot (KKT), dan selama ini pantai tersebut merupakan salah satu rute dari pertemuan KKT.

Festival tabot, kata dia akan diikuti puluhan tabot ritual dari KKT dan tabot pariwisata yang dibuat kalangan dinas/instansi serta pihak swasta.

Mengenai pembuangan  tabot, menurut dia, untuk tabot ritual tetap dilaksanakan di Karabela, sedangkan tabot wisata akan dibuang di kawasan wisata Pantai Panjang. (ant/sen)


Terkait