Karanganyar, NU Online
Pengajian bukan hanya sebagai kegiatan rutinan, namun di Mojogedang pengajian merupakan salah satu hal penting sebagai sarana untuk memperkuat dakwah di tengah gencarnya paham transnasional yang melakukan perluasan jaringan dengan mendirikan tempat-tempat ibadah dan sekolah di pelosok desa.<>
“Saat ini di Mojogedang sudah banyak masjid maupun sekolah yang didanai dari luar, yang membuat orang-orang tertarik adalah bantuan tersebut diberikan sampai sebuah bangunan berdiri sempurna. Kami sendiri ikut bahagia melihatnya, hanya kami ingin tetap menjaga nilai-nilai tradisi dan budaya Islam cita rasa khas Indonesia,” ujar Sukidi salah satu anggota aktif MWCNU Mojogedang saat ditemui di kediamannya, Jum’at (14/3).
Oleh sebab itu, mobilisasi jama’ah pengajian perlu digalakkan, sehingga meskipun tempat ibadahnya berasal dari transnasional namun ritual mereka tetap nasional, imbuhnya.
Sedangkan cara yang digunakan untuk memobilisasi jama’ah pengajian di tingkat MWCNU yaitu dengan mengumpulkan para pengurus Ranting NU seminggu sebelum pengajian. Dalam pertemuan tersebut dibahas berbagai starategi dan sarana prasarana yang harus disiapkan bersama.
“Dalam pertemuan biasanya masing-masing ranting mendapatkan pamflet yang nantinya akan ditempel di papan pengumuman semua masjid yang ada di Ranting NU serta undangan yang diberikan kepada tokoh desa,” imbuhnya.
“Jadi intinya pengurus Ranting berkewajiban untuk mengkoordinasi jama’ah yang berasal dari desanya masing-masing, dan selama ini diterapkan cara ini sangat efektif dan efisien serta sesuai dengan tujuan yang diharapkan,” pungkasnya. (Ahmad Rosyidi/Anam)