Jember, NU.Online
Puluhan dosen dan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Jember yang tergabung dalam Dosen Peduli Konstitusi dan Mahasiswa Peduli Stabilitas Kampus STAIN, Sabtu pagi (27/09) melakukan aksi unjukrasa di depan Kantor Pusat STAIN. Mereka meminta Pembantu Ketua I, II dan III untuk mundur dari jabatannya, karena dinilai tidak bisa menjalankan tugas dengan baik. Mereka juga meminta Senat STAIN memecat dua orang dosen STAIN, Sandi Suwardi Hasan dan Walid Mudri. Korlap aksi, Fatur Rahman mengatakan, tuntutan mundur Pembantu Ketua I, II dan III sebagai dampak pengunduran diri Ketua STAIN, Drs Mahjuddin M.PdI. Mereka juga menilai wakil-wakil ketua tidak becus dalam mengendlikan STAIN, sehingga banyak terjadi penyelewengan dan penyalahgunaan wewenang. Fathur mencontohkan penyalahgunaan uang proyek bantuan penddikan untuk dosen STAIN senilai hampir 300 juta rupiah, yang penuh dengan kebocoran. Serta pengangkatan sejumlah dosen baru yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan tidak melalui prosedur yang benar.
Fathur menambahkan, Selain 3 pembatu ketua, mereka juga menuntut mundur 2 orang dosen STAIN, yaitu Sandi Suwardi Hassan dan Walid Mudri. Sandi Suwardi Hasan selama ini terbukti menerima bantuan untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Indonesia, namun dalam kenyataannya, Sandi tidak tercatat sebagai mahasiswa S-2 UI. Sementara Walid Mudri terbukti didepan pengadilan telah melakukan pemukulan terhadap teman seprofesinya, dosen STAIN Muhibbin, S.Ag. Walid juga harus mempertanggungjawabkan dana proyek bantuan pendidikan bagi para dosen, yang sarat dengan kebocoran.
<>Tidak hanya itu, Fathur mengancam, sekitar 40 dosen dan 200 mahasiswa siap mundur jika tuntutan mereka diabaikan Senat STAIN. “Pokoknya kami semua yang ada disini, siap untuk mundur jika Bapak-bapak Wakil Ketua tidak mau turun. Silahkan pilih, mereka yang turun ataukah kami yang berhenti,” ujar Fathur berapi-api.
Sementara para mahasiswa dan dosen berunjuk rasa, di dalam kantor pusat STAIN, Anggota Senat melakukan rapat untuk menentukan langkah. Sejumlah Kiai sepuh yang selama ini ikut membesarkan STAIN Jember juga diundang dalam pertemuan ini. Antara lain KH Muchit Muzadi dan KH Yusuf Muhammad.
Sekeretaris PC NU Jember, Drs H. Alfan Jamil, MSi saat dimintai komentarnya mengaku prihatin dengan kondisi STAIN. Ia berharap agar persoalan intern STAIN bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Saya minta senat dan pimpinan STAIN menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan. Saya juga minta wasiat ulama-ulama NU yang mendirikan dan membesarkan STAIN juga dihormati,“ ujar Alfan. Sejauh ini, belum diperoleh informasi hasil rapat Senat dan Ulama NU, untuk menyelesaikan polemik di STAIN Jember ini. (honest/Kd-Jbr)