Pamekasan, NU Online
Kedisiplinan dan kepedulian sosial siswa betul-betul dijunjung tinggi oleh SMA Maarif 1 Pamekasan, Desa Terrak, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan. Hal tersebut bahkan menjadi roh dalam visi dan misi lembaga pendidikan di bawah naungan LP Maarif NU Pamekasan tersebut.
Terdapat ragam cara unik yang dilakukan guru dan siswa guna mewujudkan visi dan misi tersebut. Salah satunya lewat Pangkalan SMA Maarif 1 Pamekasan.
"Pangkalan tersebut dilatih kedisiplinan dan kepedulian sosial dengan memberikan bantuan sembako kepada janda tua dan jompo," ujar Abu Siri, guru senior yang selalu mendampingi aksi sosial siswa SMA Maarif 1 Pamekasan.
Aksi tersebut masih terlihat pada Sabtu (21/1) pagi. Siswa-siswi tampak blusukan di daerah Tlanakan guna meringankan beban hidup janda tua dan jompo.
"Aksi semacam ini sudah lama mewarnai lembaga kami. Harapannya, siswa-siswi tergugah hatinya dan wawasan sosialnya betapa banyak kaum dhuafa di Kabupaten Pamekasan," terang Abu Siri.
Mantan Anggota DPRD Pamekasan tersebut menambahkan, para siswa-siswinya sudah memahami bahwa aksi tersebut bukan sebatas seremonial. Lebih dari itu, bisa menjadi tradisi positif saat di luar sekolah.
"Spirit memanusiakan manusia adalah inti dari gerakan ini," tukasnya. (Hairul Anam/Alhafiz K)
Kedisiplinan dan kepedulian sosial siswa betul-betul dijunjung tinggi oleh SMA Maarif 1 Pamekasan, Desa Terrak, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan. Hal tersebut bahkan menjadi roh dalam visi dan misi lembaga pendidikan di bawah naungan LP Maarif NU Pamekasan tersebut.
Terdapat ragam cara unik yang dilakukan guru dan siswa guna mewujudkan visi dan misi tersebut. Salah satunya lewat Pangkalan SMA Maarif 1 Pamekasan.
"Pangkalan tersebut dilatih kedisiplinan dan kepedulian sosial dengan memberikan bantuan sembako kepada janda tua dan jompo," ujar Abu Siri, guru senior yang selalu mendampingi aksi sosial siswa SMA Maarif 1 Pamekasan.
Aksi tersebut masih terlihat pada Sabtu (21/1) pagi. Siswa-siswi tampak blusukan di daerah Tlanakan guna meringankan beban hidup janda tua dan jompo.
"Aksi semacam ini sudah lama mewarnai lembaga kami. Harapannya, siswa-siswi tergugah hatinya dan wawasan sosialnya betapa banyak kaum dhuafa di Kabupaten Pamekasan," terang Abu Siri.
Mantan Anggota DPRD Pamekasan tersebut menambahkan, para siswa-siswinya sudah memahami bahwa aksi tersebut bukan sebatas seremonial. Lebih dari itu, bisa menjadi tradisi positif saat di luar sekolah.
"Spirit memanusiakan manusia adalah inti dari gerakan ini," tukasnya. (Hairul Anam/Alhafiz K)
