Surakata, NU Online
Di tengah gencarnya gerakan Wahabi yang melanda solo, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Laweyan Surakarta berikhtiar untuk meneguhkan paham Ahlussunah Waljama’ah dengan menyelenggarakan Sima’an al-Quran secara rutin setiap bulan.<>
Sima’an dipimpin oleh hafiz KH Agus Himawan dari Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta, dan diikuti oleh pengurus ranting se-kecamatan Laweyan dan masyarakat setempat setiap Senin, minggu pertama setiap bulan.
Acaranya dimulai dengan tahlil, lalu sima’an Al-Quran satu juz dan disambung dengan sambutan-sambutan dari pengurus MWC dan pengurus Ranting, taushiyah dan ditutup dengan doa.
Senin (6/5) kemarin sima’an diadakan di langgar al-Muthoyib yang merupakan salah satu langgar tertua di keluarahan Sondakan kec. Laweyan yang dibangun pada tahun 1920-an.
Ketua PCNU Surakarta, Helmy Sadullah, dalam kesempatan itu berpesan, acara ini harus terus diadakan secara kontinu dan istiqomah karena Solo merupakan lahan subur bagi paham-paham radikal, seperti Wahabi dan Salafi yang terus meresahkan masyarakat.
“Lebih-lebih MTA yang merupakan paham baru dan ingin menghilangkan tradisi kita,” katanya.
Ia juga memberikan apresiasi kepada pengurus MWCNU Laweyan yang terus mengadakan program-program unggulannya seperti koperasi. Menurut salah satu pengurus koperasi, Ust. Rai’s Jazuli, koperasi ini sudah berjalan dengan lancar dan dana koperasi tersebut untuk modal warga NU yang membutuhkan.
Acara simaa’an bulan depan merupakan acara khataman Al-Quran, yang insyaallah akan dilanjutkan dengan pengajian akbar, dengan pembicara Habib Syekh Abdul Qadir Asseghaf.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Ahmad Rosidi