Daerah

Sepuluh Ribu Koin NU Diluncurkan MWCNU Kalidawir Tulungagung

Kamis, 8 Februari 2018 | 05:00 WIB

Sepuluh Ribu Koin NU Diluncurkan MWCNU Kalidawir Tulungagung

Peluncuran Gerakan Koin NU MWCNU Kalidawir, Selasa (6/2)

Tulungagung, NU Online
Pasca menyelenggarakan agenda pengkaderan PKPNU pada bulan Agustus 2017, MWC NU Kalidawir langsung bergerak dengan mengadakan rapat untuk menindaklanjuti hasil kegiatan tersebut.

Bersama 179 kader yang terdiri dari 76 kader Perempuan NU dari unsur Muslimat, Fatayat, dan IPPNU dan 103 kader NU yang terdiri dari pengurus Ranting NU, Ansor, IPNU seluruh ranting NU di Kecamatan Kalidawir, disusuun beberapa agenda, diantaranya adalah mewujudkan usaha retail dengan format Nusantara Mart, kemandirian melalui Kotak Infak (Koin) NU, menyusun dan menginventarisir aset NU, dan memperkuat struktur ranting NU.

Moh Arif, salah satu pengurus MWCNU Kalidawir mengatakan dari keempat rencana tindak lanjut tersebut, akhirnya prioritas utama sebagai langkah nyata adalah mewujudkan Koin  NU. Rapat pertama dilaksanakan dengan hasil perlu study banding terkait pengelolaan Koin NU ke PCNU Sragen, Jawa Tengah yang sukses mengawali gerakan Koin NU.

Study banding pertama dilaksanakan oleh MWCNU Kalidawir pada bulan November 2017 dengan mengirimkan Tim Khusus perwakilan MWCNU Kalidawir yang berjumlah 13 orang. Sesampainya di PCNU Sragen, tim disambut oleh Ketua LAZISNU Sragen, Sriyanto dan diajak langsung ke lokasi pembukaan Koin NU di MWCNU Karangmalang, Sragen.

Tujuannya adalah untuk memberikan pengetahuan secara langsung tata cara dan pengadministrasian Koin NU di MWCNU tersebut.

Selesai melaksanakan study banding pertama tersebut, Tim MWCNU Kalidawir menyusun hasil study banding dan disosialisaskian kepada seluruh ranting. Hasil sosialisasi tersebut mensepakati dua hal yaitu: segera memproduksi Kotak Koin dan mengadakan study banding kedua dengan menyertakan seluruh pengurus ranting NU.

Pada tanggal 15 Desember 2017, seluruh pengurus ranting yang berjumlah 19 ranting dan perwakilan banom NU beserta Tim yang melaksanakan study banding pertama, berangkat ke Sragen untuk melaksanakan study banding kedua. 

Fokus study banding kedua adalah memperdalam administrasi dan perangkat pendukung keberhasilan gerakan Koin NU. Semua keterangan dari Tim Koin PCNU Sragen dicatat dan didokumentasikan secara rapi oleh seluruh peserta. Hasil dari study banding yang kedua ini, MWCNU Kalidawir membentuk dan meresmikan Unit Pengumpul Zakat, Infak, dan Sedekah (UPZIS) di tingkatan MWCNU dan Jaringan Pengumpul Zakat, Infak, dan Sedekah (JPZIS) di tingkat ranting.

Agenda dilanjutkan dengan bimbingan teknis untuk UPZIS dan JPZIS dalam hal mengadministrasikan dan mengelola Koin NU serta tata kelola ZIS, sekaligus dengan membuka rekening untuk UPZIS dan JPZIS.

Setelah rangkaian administrasi terpenuhi, MWCNU Kalidawir bersama UPZIS dan JPZIS mengadakan sosialisasi kepada seluruh jamaah dan kelompok masyarakat serta mendata kebutuhan kotak beserta calon penerima kotak. Disepakati jumlah 10.000 (sepuluh ribu kotak) yang akan dibagikan kepada masyarakat.

Peluncuran 10.000 Koin NU Kalidawir, Tulungaggung dilakukan pada Selasa, (6/2) dibersamakan dengan pengajian akbar dengan pembicara KH Ma'ruf Islamuddin, Ketua PCNU Sragen sekaligus inisiator Gerakan Koin NU di Sragen. Tim Shalawat Pesantren Walisongo Sragen, asuhaan Kiai Ma'ruf yang biasa mengiringi Kiai Ma'ruf dalam berdakwah, tak lupa dibawa serta.

Peluncuran Koin NU Kalidawir Tulungagung di MWCNU Kalidawir semakin istimewa dengan hadirnya Ketua PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa. Khofifah bahkan secara khusus memimpin peluncuran Koin NU Tulungagung. Selain itu ia pun melakukan simbolis pemberian santunan kepada anak yatim.

Hadir juga dalam acara tersebut 19 MWCNU Tulungagung dan jajaran PCNU Tulungagung.

Ketua Tanfidziyah PCNU Tulungagung KH Hakim Mustofa menyampaikan bahwa gerakan Koin NU merupakan gerakan kemandirian warga NU. Gerakan tersebut bisa dilakukan oleh siapa saja baik kalangan menengah maupun kalangan bawah demi mewujudkan kejayaan NU.

"Kegiatan ini akan memberikan dampak pada kemaslahatan dan pelayanan warga NU dibidang ekonomi, kesehatan, pendidikan dan kegiatan sosial lainnya," kata Kiai Hakim Mustofa.

Sementara Kiai Ma'ruf Islamudin dalam ceramahnya menyampaikan betapa pentingnya infak dan sedekah sebagai amal yang pahalanya berlipat ganda dan terus mengalir sampai kapan pun.

"Salah satu wujud infak dan sedekah adalah dengan membiasakan mengisi Koin NU yang sudah diluncurkan," ujar Kiai Ma'ruf Islamuddin.

Kiai Ma'ruf menambahkan bahwa MWC NU Kalidawir Tulungagung bisa dijadikan rujukan study banding bagi MWCNU lainnya.

"Panjenengan (Anda) untuk belajar Koin NU cukup ke Kalidawir. Tidak perlu jauh-jauh ke Sragen lagi," kata Kiai Ma'ruf yang disambut riuh tepuk tangan ribuan hadirin. (Nuruddin/Kendi Setiawan)


Terkait