Daerah

Sejumlah Pesantren di Jateng Gelar Pasar Murah Ramadhan

Sabtu, 26 Mei 2018 | 00:00 WIB

Solo, NU Online
Bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) sejumlah perusahaan swasta mengadakan pasar murah di 400 titik pondok pesantren di seluruh Indonesia. 

Tahap pertama pasar murah Ramadhan ini dilangsungkan di pondok pesantren kawasan Solo Raya. Di antaranya Pondok Pesantren Al Muayad, Windan Sukoharjo, Pondok Pesantren Az Zayadyiyy Solo, Pondok Pesantren Fathul Huda Karang Kembang Klaten, Pondok Pesantren Darul Quran Puluh Watu Klaten, dan Pesantren Darussalam Al Ijaaz Klaten.

Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Peningkatan Sarana Perdagangan, Eva Yuliana mengatakan,  jumlah titik lokasi pasar murah naik dua kali lipat dibanding pelaksanaan pasar murah Ramadhan sebelumnya.

Termasuk perusahaan swasta yang bekerjasama mendorong pelaksanaan pasar murah mengalami peningkatan. Karena itu pelaksanaan pasar murah juga melibatkan pondok pesantren. "Tahun ini kita ada 400 titik. Kalau tahun lalu ada 200 titik. Dulu perusahaan swasta yang ikut 30 perusahaan, sekarang yang ikut 50 perusahaan," kata Eva saat menggelar pasar murah Ramadan di Pesantren Al Muayad Sukoharjo, Jumat (25/5).

Eva Yuliana mengatakan, pasar murah di Jawa Tengah dimulai pada 23 hingga 25 Mei. Dirinya mendapat jatah kunjungan ke Kota Solo, Klaten, dan Sukoharjo.

"Pasar murah hari ini akan berlangsung di sejumlah pesantren, yaitu Pondok Pesantren Al Muayyad Windan Makamhaji dan Rumah Ketua Muslimat NU Desa Ngebuk Kecamatan Sukoharjo," katanya. Kunjungan di Solo terdapat dua titik yaitu SMA Batik 2 dan Pondok Pesantren Az-zayadiyy Kecamatan Laweyan, lanjutnya.

Pelaksanaan pasar murah ini bertujuan agar masyarakat bisa memperoleh bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau. Di Kota Solo, penyelenggaraan pasar murah merupakan hasil kerja sama dengan salah satu perusahaan yang menyalurkan dana tanggung jawab sosial (CSR) kepada masyarakat dalam bentuk bahan pokok.

"Kami siapkan 500 paket sembako senilai Rp 100.000 yang dijual hanya dengan harga Rp 50.000. Paket tersebut terdiri atas beras 5 Kg, gula pasir 2 Kg, minyak goreng 2 liter, dan sirop 1 botol," jelasnya.

Masih menurut Eva, hasil penjualan paket sembako tersebut akan disumbangkan kembali ke pesantren. Dengan demikian, lanjut dia, selain menyediakan bahan pokok dengan harga terjangkau, pasar murah ini juga memberikan kontribusi untuk pemberdayaan pesantren.

Pasar murah Ramadan ini juga digunakan jajaran Kemendag untuk memantau harga kebutuhan pokok di sejumlah tempat. "Sehingga jika terjadi lonjakan harga atau kelangkaan stok dapat diambil langkah antisipasi. Hingga saat ini, rata-rata harga bahan pokok di seluruh Indonesia terpantau stabil," katanya.

Sebelumnya, berbagai upaya terus dilakukan Kemendag dalam menjaga stabilisasi harga dan pasokan bahan pokok menjelang puasa dan lebaran. Di antaranya berdialog dengan pelaku usaha, memfasilitasi MoU harga, membuat peraturan, hingga koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait.

"Semua ini bertujuan agar ibu-ibu dapat tersenyum menyambut puasa dan lebaran, serta umat muslim dapat semakin khusyuk beribadah tanpa beban pikiran karena kebutuhan dapat dibeli dengan harga terjangkau dan stabil," pungkasnya. (Red: Ibnu Nawawi)


Terkait