Daerah

Safari Ansor Lombok Utara, Warga Setempat Rindu dengan NU

Ahad, 3 Juni 2018 | 14:00 WIB

Safari Ansor Lombok Utara, Warga Setempat Rindu dengan NU

foto: illustrasi

Lombok Utara, NU Online
Malam ketujuh belas bulan ramadhan, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PCGP) Ansor Kabupaten Lombok Utara (KLU) gelar safari ramadhan di masjid Nurul Falah di Dusun Dangiang kecamatan Kayangan, Lombok Utara, NTB (01/06).

Warga tampak antusias menyambut kedatangan tim safari GP Ansor,  ratusan warga meramaikan masjid di malam yang sangat mulia ini. Seorang warga bernama Syafruddin menuturkan, dirinya dan warga setempat sangat merindukan Nahdlatul Ulama mengunjungi mereka.

"Kami di sini rindu dengan suasana NU," ucap Sapruddin yang juga penghulu di tempat itu.

Bendahara GP Ansor KLU Nizamuddin dipercaya mengimami shalat isya, tarawih, dan witir. Kader muda GP Ansor yang hafal 30 juz penerus TGH  Mukhtar Trengan itu melantunkan ayat suci Al-Qur'an dengan merdu sehingga shalat tarawih kali ini terasa berbeda.

Ketua PC GP Ansor Kabupaten Lombok Utara M Jalil mengatakan bahwa warga NU harus solid dan mampu menyekolahkan anknya tidak hanya sampai jenjang SMA saja melainkan harus bisa sampai ke perguruan tinggi. 

"kami dari GP Ansor mengaharapkan generasi NU harus terus bersekolah jangan mudah puas, kami di GP Ansor menyiapkan beasiswa untuk anak, anak saudara atau siapa saja yang ingin melanjutkan kuliah di UNU NTB (Universitas Nahdlatul Ulama')  dengan gratis SPP full selama 4 tahun dengan jurusan yang langka," jelasnya. 

Selain itu Jalil juga menawarkan bagi yang memiliki lahan dan berniat menanam jagung untuk berkoordinasi dengan pihaknya.

"Kami diberi amanah sekitar 10 hektar bibit jagung bekerjasama dengan kementerian pertanian. Jadi siapa saja yang berniat menanam jagung dengan bibit gratis dan pupuk subsidi beserta bantuan lainnya silahkan berkoordinasi," pintanya.

Tampil sebagai penceramah yakni Ustadz Miftahuddin yang merupakan  alumni pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang memberikan uraian hikmah di malam yang ketujuhbelas. 

Sosok yang mudah senyum itu menyampaikan bahwa ibadah itu sesungguhnya adalah wujud rasa ingin dekat kepada zat yang maha suci yakni Allah.

ia juga menjelaskan karena rasa ingin itulah jadi setiap ibadah itu tidak boleh mengeluh karena kecapean. 

"Kalau kita merasakan capek dalam beribadah bisa saya katakan ibadah kita belum baik karena ibadah itu hakikatnya rasa ingin dekat  kepada yang maha suci dan itu tidak boleh mengeluh karena kecapean," urainya.

Di akhir acara seorang warga lain yang namanya tidak diketahui menghampiri pimpinan cabang kemudian menyampaikan permintaan agar Ansor NU kembali safari di tempat tersebut. "kalau bisa jangan menunggu tahun depan kalau bisa bulan ramadhan ini kami dikunjungi lagi," harapnya. (Hadi/Muiz)


Terkait