Daerah

Rumah Ketua NU Kedungsolo Sidoarjo Diteror Orang Tak Dikenal

Senin, 26 September 2016 | 12:01 WIB

Sidoarjo, NU Online
Kediaman Ketua Ranting Nahdlatul Ulama (NU) di Desa Kedungsolo RT 4 RW 4 Porong Sidoarjo, Jawa Timur mendapat aksi teror dari orang yang tak dikenal. Akibatnya, sejumlah bagian rumah (genting/plafon) mengalami rusak/berlubang sekitar 15 hingga 30 centimeter akibat terkena lemparan batu.
 
Dari informasi yang dihimpun menyebutkan, aksi teror itu terjadi pada hari Senin, sekitar pukul 01.30 WIB dini hari saat pemilik rumah tertidur lelap. Mendengar suara benda jatuh, pemilik rumah akhirnya terbangun dan melihat di kamar tidur tengah anaknya dan didapati sebuah batu berukuran genggaman orang dewasa. Dari kejadian tersebut, Musthofa langsung melaporkan kepada pihak Kepolisian setempat.
 
Musthofa mengaku, selama ini dirinya tidak mempunyai musuh atau mempunyai permasalahan dengan warga sekitar. Namun ia menduga, sebelum kejadian berlangsung dirinya didatangi polisi bahwa di sekitar desanya terdapat lokasi yang dijadikan tempat perjudian terselubung. Dari informasi itu, Musthofa menindaklanjuti ingin memastikan kebenaran tempat perjudian tersebut dan menemukan bukti tapi tidak bertindak lantaran bukan penegak hukum.
 
"Selama ini saya tidak mempunyai musuh yang menghalangi kegiatan saya bahkan kegiatan kemasyarakatan ya biasa dan aman-aman saja," aku Musthofa, Senin (26/9).
 
Kasus tersebut saat ini sudah ditangani Polsek Porong, untuk mencari pelaku pelempar batu yang dilakukan terhadap Ketua Ranting NU Kedungsolo Porong.
 
Pasca kejadian aksi teror yang menimpah Ketua Ranting NU Desa Kedungsolo, Ketua MWCNU Porong langsung mendatangi rumah korban teror. Ketua MWCNU Porong, Sugiono mengaku akan mengawal terus hingga kasus itu tuntas dan mencari tahu siapa pelaku dibalik aksi teror tersebut. MWCNU Porong juga sudah berkoordinasi dengan PCNU Sidoarjo dan PC GP Ansor Sidoarjo untuk menindaklanjuti insiden tersebut.
 
"Kami mengusut tuntas pelaku teror pelemparan batu ini. Kami tetap menghormati proses hukum yang berlaku, dan kami juga menunggu sampai di mana langkah konkrit dari Polsek Porong untuk menuntaskan masalah ini. Dan kawan-kawan dari para Kiai, Ansor masih menahan diri sampai menunggu hasil dari polisi," ujar Sugiono.

Hingga berita ini diturunkan, PCNU Sidoarjo sudah mengutus Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Sidoarjo untuk mengawal jalannya kasus tersebut di kepolisian. Pasalnya, masalah tersebut akan menjadi bomerang apabila pihak kepolisian tidak bisa mengusut tuntas siapa pelaku atau dalang utama karena sudah menyangkut martabat organisasi NU. (Moh Kholidun/Fathoni)


Terkait