Daerah

Ribuan Guru Diniyah Desak Pemkab Lebak, Banten Cairkan Insentif

Sabtu, 25 Agustus 2007 | 04:01 WIB

Lebak, NU Online
Sebanyak 6.709 guru Madrasah Diniyah (MD) mendesak Pemkab Lebak ,Provinsi Banten agar segera mencairkan dana insentif Rp500.000/orang karena honor mereka sangat kecil dan bergantung dari besarnya iuran yang diberikan oleh orang tua murid.

"Kami sangat membutuhkan dana insentif karena pendapatan yang diterima tidak mencukupi untuk kebutuhan  hidup keluarga," kata Ketua Musyawarah Kelompok Kerja Madrasah Diniyah, Kabupaten Lebak, M Agus di Rangkasbitung, Lebak, Sabtu.

<>

Sebagian besar guru madrasah hingga kini belum memiliki gaji tetap, bahkan banyak guru pulang ke rumah dengan tangan kosong bila menerima honor , karena tidak adanya pemasukan iuran dari orang tua siswa. Pada tahun 2006, insentif tahunan itu adalah  Rp250.000.

Padahal, guru madrasah memberikan sumbangan besar untuk bekal pengetahuan pendidikan Agama Islam di usia dini itu. Kurikulum pun seputar ilmu membaca Al-Quran, hadist, akhlak, tauhid dan fikih.

"Sampai saat ini jumlah madrasah diniyah yang ada di Kabupaten Lebak tercatat sebanyak 759 buah," katanya.

Agus menjelaskan, pendidikan madrasah diniyah dilaksanakan secara nonformal dan siswanya usia Sekolah Dasar (SD). Mereka setelah pulang sekolah formal mengikuti kegiatan belajar di madrasah tersebut.

Apalagi, Pemkab Lebak sudah memiliki peraturan daerah (perda) wajib pendidikan diniyah bagi anak-anak usia SD itu. "Jika anak ingin melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP harus disertakan ijazah diniyah sesuai aturan perda tersebut," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya mendesak pemerintah daerah agar mencairkan dana tersebut untuk kesejahteraan mereka. Sebab, saat ini guru madrasah sangat berharap dan menanti-nanti dana insentif untuk mengurangi beban ekonomi keluarga.

Apalagi, menjelang bulan puasa semua kebutuhan pokok melonjak naik sehingga membebani kehidupan mereka. 

Meski Pemkab Lebak berencana akan memberi dana insentif sebesar Rp500.000 per orang setahun sekali, namun pihaknya banyak mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kepedulian pemerintah daerah itu.

"Bagi kami bantuan senilai itu sangat berharga," kata Agus seraya menambahkan tahun lalu (2006) bantuan serupa pernah diterima sebesar Rp250.000 /orang/tahun.

Seorang guru madrasah diniyah di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Nyonya Marpuah (35) mengatakan, gaji guru Madrasah Diniyah tidak bisa diharapkan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi, sebab setiap bulan honor yang diterima tidak menentu terkadang Rp30.000 bahkan sama sekali nihil karena orang tua siswa tak mampu membiayai.
 
Namun demikian, pihaknya tetap bersemangat untuk menyelenggarakan belajar , mengingat pendidikan agama di Kabupaten Lebak dikelola oleh masyarakat. "Sebelum saya lahir disini sudah ada pendidikan madrasah diniyah," katanya. (ant/suh)


Terkait