Tegal, NU Online
Pengasuh Pesantren Al Hikmah 1, Benda Sirampog, Brebes KH Labib Sodiq Suhaemi menandaskan, kalau Rasulullah SAW adalah manusia pelopor pesatuan umat.
"Dengan bijaksananya, Nabi Muhammad membentangkan kain untuk dipegang seluruh kaum dari berbagai keturunan di Arab untuk mengangkat Hajar Aswad. Di situlah titik awal pentingnya persatuan dan kesatuan, halal bi halal tanpa harus membeda-bedakan," tandasnya saat menjadi pembicara pada halal bi halal lintas agama di Gedung Adipura, Kota Tegal, Jawa Tengah, Senin (17/6) malam.
"Tuhan menciptakan manusia untuk saling berhubungan dan membutuhkan. Semua ormas atau lintas agama akan saling membutuhkan satu sama yang lain. Salah satu contoh manusia yang dulu mempersatukan umat yang berbeda adalah Rasulullah SAW," jelasnya.
Untuk itu, kata Kiai Labib, hidup di bumi nusantara harus mengedepankan persatuan dan kesatuan serta saling kenal mengenal, dengan prinsip rahmatan lil alamin.
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengajak kepada hadirin untuk saling maaf memaafkan usai dari perbedaan pandangan politik yang telah berlalu. Bahagialah hidup di Kota Tegal yang bisa menjadi contoh kedamaian bagi masyarakat di Indonesia.
Pihaknya berterimakasih kepada seluruh elemen masyarakat Kota Tegal khususnya tokoh lintas agama, yang selalu sinergi dengan pemerintah dalam menjaga kondusifitas masyarakat Kota Tegal. Dan mengajak bersama menjaga bangsa Indonesia dari pertikaian pertikaian yang bersumber dari pandangan yang berbeda. Karena bangsa Indonesia telah diwarisi semboyan yang sangat luar biasa, yakni Bhinneka Tunggal Ika.
"Kami tidak tidak membedakan satu sama lain, seluruh tokoh lintas agama terlihat saling bergandeng tangan dan itu sangat bagus," ujar Dedy Yon yang juga mantan Wakil Ketua PC GP Ansor Brebes.
Halal bi halal menghadirkan perwakilan 10 organisasi masyarakat lintas agama, antara lain NU, Muhammadiyah, BKSG, Yayasan Tri Darma, Makin, Metta Vihara, Parisada Hindu. INTI, GGY, dan Gereja Katolik.
Ketua Panitia Halal Bi Halal Abdal Hakim Tohari menyampaikan, halal bi halal dimaksudkan untuk merekatkan kembali ukhuwah wathaniyah dari perbedaan-perbedaan. Mengajak seluruh pimpinan ormas untuk menjaga kedamaian bangsa Indonesia yang telah dirajut puluhan tahun silam.
"Semoga momen ini bisa menjadi spirit dalam merajut persatuan dan persatuan dari berbagai lini kehidupan masyarakat," pungkas Abdal Hakim yang juga Ketua Pengurus Cabang NU Kota Tegal. (Wasdiun/Muiz)