Daerah

Ramadhan di Masjid Al Barokah

Jumat, 26 Juli 2013 | 20:00 WIB

Solo, NU Online
Letaknya yang strategis, yakni berdekatan dengan dua kampus besar di Solo, UNS dan ISI Surakarta, menjadikan Masjid Al Barokah sebagai salah satu pusat syiar agama Islam di daerah Jebres Solo. 
<>
Pun di bulan Ramadhan ini, berbagai kegiatan diselenggarakan di masjid yang berlantai dua itu. Tarawih, tadarus, dan kajian mengisi kegiatan sehari jamaah di bulan Ramadhan.

“Sabtu (malam) besok, juga akan diadakan Nuzulul Qur’an,” terang takmir masjid Al Barokah, H Mohar, Jumat (26/7).

Mohar yang juga Bendahara Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Solo itu menambahkan, selain kegiatan yang telah disebutkan hampir setiap hari masjid juga membagikan takjil kepada para jamaah. Takjil berasal dari sumbangan warga setempat. “Sayang pada tahun ini, pembagian takjil sedikit kurang optimal dibanding tahun lalu,”

Lantunan tadarus semakin menambah semarak kegiatan di Masjid Al Barokah. “Biasanya sampai jam 9 malam,” Kata Mohar. 

Namun setelah jam 9, ada pula dari para jamaah yang masih meneruskan tadarus tanpa menggunakan pengeras suara. Ini dilakukan untuk antisipasi, mengingat warga sekitar beragam agamanya.

Setiap hari di masjid yang diresmikan oleh Jokowi saat menjabat Walikota Solo beberapa tahun silam itu, diselenggarakan tarawih 20 rakaat dan 3 witir. Ini hal yang lumrah ditemukan di daerah lain, namun sesuatu yang langka di daerah Solo.

“Saya shalat di sini, alasannya karena 20 rakaat. Kebanyakan di daerah sini jumlah rakaatnya 8,” ungkap salah satu jamaah, Farid Udin.

Jamaah lain dari kalangan mahasiswa memilih tarawih di masjid ini karena alasan serupa. Memang sangat susah menemukan tarawih 20 rakaat di Kota Solo, khususnya di sekitar kampus UNS dan ISI. Diantara masjid yang menyelenggarakan tarawih 20 rakaat mungkin dapat dihitung dengan jari.


Redaktur    : Abdullah Alawi 
Kontributor: Ajie Najmuddin


Terkait