Daerah

Rais NU Banjar: Siapa Pun yang Terpilih, Tugasnya Sama Saja

Rabu, 27 Juni 2018 | 09:30 WIB

Rais NU Banjar: Siapa Pun yang Terpilih, Tugasnya Sama Saja

Rais PCNU Kota Banjar KH Mu'in Abdurrohim

Kota Banjar, NU Online
Rais PCNU Kota Banjar KH Mu'in Abdurrohim mengatakan bahwa pemilihan Kepala Daerah telah berlangsung dengan sangat lancar dan aman. Hal tersebut tidak lepas dari penyelenggara yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang telah melaksanakan tugasnya dengan sangat baik. 

Salah satunya menyediakan daftar nama calon kepala daerah beserta visi misinya dicantumkan di setiap tempat pemungutan suara (TPS). Sehingga masyarakat yang akan menggunakan hak suaranya di TPS dapat terbantu. "Regulasi sudah baik, tidak terjadi jor-joran, kesannya menjadi lebih kondusif," katanya.

Menurut pantauannya, sebelum pelaksanaan pemilihan juga sudah dilaksanakan sosialisasi secara masif. Oleh karena itu, informasi tentang pemungutan suara tersebar merata. Sehingga masyarakat sudah mempersiapkan untuk menggunakan hak suaranya. 

"Sosialisasi kandidat sangat subjektif, adapun kendala tidak menjadi masalah," katanya.

KH Mu'in menjelaskan bahwa hak suara harus digunakan. Karena hal tersebut merupakan bukti kepedulian masyarakat  terhadap kepemimpinan di daerah. "Hak inti harus digunakan," katanya kepada NU Online saat mengunjungi TPS setempat, Rabu (27/6).

Menurutnya, memilih seorang pemimpin adalah hak setiap warga negara. Sehingga setiap warga negara harus menggunakannya. "Bahwa memilih pemimpin merupakan hak warga negara, lima tahun sekali," tambahnya.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa menentukan pilihan adalah fardu kifayah. Jadi, ada nilai ibadah yang terkandung di dalamnya. "Menentukan pilihan merupakan fardu kifayah, ibadah sebenarnya," imbuhnya.

Selain itu KH Mu'in berharap dengan berlangsungnya perhelatan pemilihan kepala daerah tidak menimbulkan kekisruhan. Karena pada akhirnya pasangan calon yang terpilih akan mengemban tugas yang sama, yaitu mengabdikan diri untuk masyarakat sesuai dengan peraturan yang berlaku. 

"Jangan sampai terjadi perselisihan karena beda pilihan, bisa menerima perbedaan adalah sebuah bentuk kedewasaan. Tidak ada alasan untuk bertengkar, siapapun yang jadi tugasnya sama, melaksanakan Undang-undang dan amanah rakyat," katanya. 

KH Muin menegaskan kepada nahdliyin khususnya di Kota Banjar supaya tetap menjaga kondusifitas dan siap menerima hasil pemilihan. Beda pilihan merupakan bentuk demokrasi, oleh karena itu sebagai warga negara yang berdemokrasi harus bisa menerima perbedaan tersebut. 

"Jangan karena pemilu jadi tidak kenal tetangga, yang penting bisa membawa amanah kita," tandasnya. (Wahyu Akanam/Muiz


Terkait