Probolinggo, NU Online
Suasana pemilu legislatif dan pilpres ternyata tidak menyilaukan para Pengurus MWC (Majelis Wakil Cabang) NU Pakuniran Probolinggo (Jatim). Buktinya, beberapa waktu lalu para pengurus tersebut memelopori kegiatan pundi amal. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai bentuk kepedulian mereka kepada dua warga NU yang tengah berusaha bertahan hidup menghadapi penyakit kronis.
Adalah Ma’rifatul Ifah (5), seorang warga Desa Ganggungan Lor, Kecamatan Pakuniran yang memiliki kelainan yakni tidak memiliki anus. Sedangkan seorang lagi adalah Ma’rifatul Islamiyah yang hingga kini tengah berjuang keras menghadapi serangan tumor di bagian perutnya.
<>Ide pundi amal ini menjadi alternatif karena pihak Pemda setempat tidak memberikan perhatian yang memadai terhadap derita yang tengah menimpa warganya. "Kami berusaha mengetuk para dermawan dan simpatisan agar mau menyisihkan sebagian hartanya demi membantu meringankan biaya perawatan serta pengobatan kedua anak tersebut," ungkap Ketua MWC NU Pakuniran, Jumanto.
Seperti diberitakan koran lokal setempat, salah seorang penderita yakni Ma’rifatul Islamiyah yang juga seorang siswi kelas 5 dari MI Raudlatul Ulum di daerahnya terlihat lunglai terbaring di RSUD Waluyo Jati Kraksaan. Ketika wartawan diberikan kesempatan menjenguk, tampak tubuh anak orang kurang mampu ini hanya tersisa kulit membalut tulang. Sebagai anak yang terlahir dari keluarga miskin, pihak orang tua tidak dapat berbuat apa-apa ketika ada benjolan yang menempel di perutnya setahun silam.
Sedangkan Hanik, orang tua dari Mar’atul Iffah ketika ditemui tak dapat menyembunyikan keharuannya atas upaya MWC NU Pakuniran. "Apa yang telah dilakukan para pengurus telah mebesarkan hati kami dalam menghadapi cobaan ini," katanya dengan mata berkaca-kaca. Baginya, segala upaya telah dilakukan, termasuk mengajukan permohonan kepada Pemkab Probolinggo melalui salah seorang caleg jadi di kota mangga dan anggur ini. "Tapi, kesannya kok kami seperti di pimpong," katanya heran.
"Meski tidak besar sumbangan yang kami berikan kepada kedua keluarga ini, paling tidak akan meringankan beban mereka," kata Jumanto. Justru Ketua MWC NU ini mengharapkan semua pihak ikut prihatin dan peduli dengan penderitaan sesama. "Khusus kepada Pemda, mohon masalah rakyat menjadi prioritas utama," katanya berharap. (s@if-aula)