Daerah

Puluhan Siswa dan Guru MI Sunan Kalijogo Cabuti Paku di Pohon

Selasa, 10 Januari 2017 | 06:00 WIB

Sidoarjo, NU Online
Banyak cara yang dilakukan masyarakat dalam memperingati hari sejuta pohon sedunia yang diperingati setiap tanggal 10 Januari. Di Sidoarjo, Jawa Timur, puluhan siswa dan guru sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sunan Kalijogo, Ketimang, Wonoayu, mencabuti paku yang berada di pohon. Aksi ini sebagai upaya melestarikan lingkungan agar pohon tetap tumbuh sehat dan tidak mati.

Puluhan siswa dan guru MI Sunan Kalijogo ini langsung menyerbu beberapa pohon yang berada di depan sekolahan. Dengan menggunakan alat seadanya seperti catut, tang dan palu catut, siswa dan guru ini langsung mencabuti paku yang berada di pohon. Paku-paku ini bekas atribrut atau iklan yang dipasang di pohon oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Dengan antusias, siswa dan guru ini mencabuti paku. Paku-paku ini diduga sudah beberapa bulan berada di pohon sehingga siswa dan guru ini harus mengeluarkan seluruh kekuatannya untuk bisa mencabut pakut tersebut. Pasalnya, paku tersebut sudah berkarat dan sudah lama berada di pohon.

Salah satu siswi MI Sunan Kalijogo, Riska Nur Amalia mengaku kesulitan saat mencabut paku yang berada di pohon. Karena paku tersebut sudah berkarat. Meski begitu, Riska dan teman-temannya tetap semangat mencabuti paku-paku tersebut.

"Paku ini sudah berkarat sehingga kami sulit mencabutnya. Tapi alhamdulilah, paku tersebut bisa kami cabut," aku Riska kepada NU Online, Selasa (10/1).

Selain mencabut paku yang berada di pohon, puluhan siswa dan guru ini juga melakukan aksi tanam pohon. Sejumlah pohon ini ditanam di sekitar halaman sekolah sebagai upaya untuk melestarikan lingkungan.

Kepala sekolah MI Sunan Kalijogo, Achmad Syamsudin mengatakan, bahwa selain makanan dan minuman sebagai kebutuhan hidup manusia, pohon juga merupakan kebutuhan manusia. Pasalnya, manusia bernafas atau menghirup udara yang dikeluarkan oleh pohon.

Oleh sebab itu, pihaknya mengajak kepada para siswa dan guru agar turut berpartisipasi melestarikan lingkungan agar pohon-pohon ini tetap tumbuh sehat dan tidak mati.

"Kami mengajak para guru dan anak didik kami, agar mensosialisasikan kepada masyarakat sekitarnya, bahwa dengan mencabut paku dan menanam pohon ini merupakan wujud sosial terhadap alam, supaya pohon-pohon ini tetap tumbuh sehat," ujar Syamsudin.

Syamsudin mengimbau kepada masyarakat agar tidak memasang iklan di pohon dengan cara memaku atribut iklan tersebut. Agar pohon tidak mati dan manusia bisa menghirup udara yang dihasilkan oleh pohon tersebut. (Moh Kholidun/Fathoni)


Terkait