Puluhan santri yang tergabung dalam Ikatan santri Alumni Pondok Pesantren “Paris” desa Padurenan Gebog Kudus Jawa Tengah memperingati khoul 1 tahun wafatnya Mantan Rois Syuriah PC NU Kudus almarhum KH Baqir yang diselenggarakan Senin (29/ 9) kemarin bertempat di pesantren setempat.
Acara yang dirangkai dengan kegiatan Halal Bi halal Ikatan Santri itu, berlangsung selama satu hari dan dihadiri seluruh santri alumni Pondok Pesantren “Paris” yang sudah tersebar di berbagai desa di wilayah kecamatan Gebog, Jepara dan Demak.<>
Peringatan khoul berlangsung secara sederhana mulai pukul 07.00 diawali Takhtimul qur’an bil ghoib, siangnya halal bi halal dengan menyampaikan mauidhoh hasanah KH. Hafidzi Mahfudz dari Jepara kemudian diakhiri ziarah ke makam almarhum KH Baqir di pemakaman umum desa Padurenan Gebog Kudus.
Wakil ketua Ikatan santri Alumni Pondok “Paris” Kyai Kaslan mengatakan kegiatan ini sebagai upaya meneruskan ikatan batiniyah para santri terhadap gurunya.Selain itu, acara ini dimaksudkan untuk menyambung silaturrahim antar alumni santri yang pernah belajar ilmu (mondok) di ponpes yang diasuh oleh KH Baqir tersebut.
“ Sejak wafatnya beliau Bulan Romadlon 1429 H lalu, semua santri sudah memperingatinya dari 40, 100 harinya sampai 1 tahunnya ini. Semua ini sebagai bentuk ngalap berkah terhadap beliau,” kata Kyai Kaslan seraya menjelaskan Peringatan khoul ini sengaja tidak dilaksanakan tepat pada hari wafatnya karena sekaligus untuk acara halal bi halal santri alumni.
Menurut Modin desa Kaliwungu kudus ini, KH Baqir adalah sosok ulama yang penuh keikhlasan dan kesabaran dalam setiap aktifitasnya. Terutama saat mengajarkan ilmu-ilmu agama serta membimbing para santri-santrinya, KH Baqir tidak pernah mengeluh kelelahan.
“ Meski santri yang ikut mengaji hanya sedikit, bahkan kadang 1 orang pun beliau masih sabar mengajar . Beliau sosok tauladan bagi semua masyarakat pedesaan,” tutur Kyai Kaslan mengenangnya.
Pernyataan Kyai Kaslan tersebut dibenarkan oleh salah seorang putranya Ahmad Wafiy Baq. Menurutnya KH Baqir merupakan sosok yang tidak pernah lelah dalam berjuang. Beliau semasa hidupnya ikut membidani lahirnya madrasah Tsanawiyah Nurussalam Besito serta aktif di organisasi Nahdlatul Ulama dan pernah menjadi Rois Syuriah PC NU Kudus selama dua periode.
“ Adanya peringatan khoul ini, atas nama keluarga mengucapkan terima kasih, semoga saja ini akan menjadi amal sholeh dan mendapat balasan dari Allah SWT,” ujar Wafiy saat sambutan. (adb)