Jazuli, pria tersandung kasus penodaan agama, siang tadi akhirnya bertaubat. Pertaubatan pria asal Dusun Pengadangan, Desa Kebonagung, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, ini berjalan khidmad.
Dihadapan Kapolres Probolinggo, AKBP Ai Afriandi, dan Ketua MUI Kabupaten Probolinggo KH Hasan Syaiful Islam, Jazuli, melafalkan dua kalimat Syahadat.<>
Sebelum prosesi pelafalan dua kalimat syahadat, Jazuli, lebih dulu ditawari Ketua MUI, untuk memilih agama yang hendak dipeluk.
"Anda mau masuk Islam, Kristen, atau agama lain. Kalau mau masuk Islam lagi, maka akan saya bimbing," ujar KH Syaiful Islam, Senin (3/8/).
Tak ada pilihan rupanya, Jazuli dengan tegas langsung menyatakan hendak memeluk agama Islam kembali. "Saya akan masuk Islam. Karena saya sebelumnya saya beragama Islam," kata Jazuli.
Saat melafalkan dua kalimat Syahadat, Jazuli nampak terharu. Bapak 5 anak itu juga menangis sesenggukan. "Saya minta maaf kepada seluruh umat Islam di Dunia, Indonesia, khususnya juga di Probolinggo. Saya khilaf, saya sekarang kembali ke agama saya, Islam," kata Jazuli, kepada beritajatim.com usai prosesi pertaubatan di aula Mapolres Probolinggo.
Sementara itu, Kapolres Probolinggo, AKBP Ai Afriandi, menyatakan meski Jazuli bertaubat, kasus penodaan agama tetap jalan terus. "Soal hukum tetap jalan terus. Kami disini sifatnya hanya memfasilitasi tersangka untuk kembali bertaubat," katanya.
Hadir juga dalam kesempatan itu, pengurus Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) Kabupaten Probolinggo, H Budiono, Ahmad Banawier, dan Ketua FUIB KH Sihabuddin. Sejumlah pendeta juga turut menyaksikan jalannya pertaubatan Jazuli.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jazuli diketahui telah menyobek, manduduki dan handak mengkentuti Kitab Suci Al Quran. Tak hanya itu, ia bahkan menantang Keesaan Allah SWT. Akibat ulahnya itu, tukang tambal ban ini dijerat dengan pasal penodaan agama. (mad)