Daerah

Politik dan Agama Tidak Bisa Dipisahkan dalam Berbangsa

Ahad, 29 April 2018 | 12:30 WIB

Pemalang, NU Online
Pengurus Wilayah Rabithah Ma'had Al Islamiyah (RMI) Jawa Tengah KH Fadhlullah Turmudzi mengatakan, politik dan agama tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan bangsa dan bernegara. Mengingat Politik sendiri bagian dari dimensi yang dibahas dalam Agama. 

Hal itu dikatakan Kiai Fadhlullah dalam Forum Halaqah Kebangsaan yang digagas Al-Khidmah Institute bersama Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda (PAC GP) Ansor Kecamatan Moga Kabupaten Pemalang dalam rangka memperingati Harlah Ke-84 GP Ansor Rabu pekan kemarin. 

Halaqah yang mengusung tema "Peran dan Upaya NU serta Pesantren dalam menangkal Politisasi Agama dan Sikap Intoleran" digelar di Pondok Pesantren Al Falah Kalibuntu, Moga Kabupaten Pemalang.

Menurut Kiai Fadhlullah, sebagai pengawal paham Moderasi Islam di NKRI, NU harus mampu membedakan mana politik Agama dan Agama yang dipolitikkan.

"Harus bisa bedakan mana politisasi Agama yang tujuannya untuk kemaslahatan seluruh umat dan mana praktik politik yang menggunakan simbol agama untuk kepentingan sesaat dan golongan tertentu," jelas Pengasuh Pesantren APIK Kaliwungu Kendal itu

Dikatakan, munculnya Fatwa Jihad  Mbah Hasyim Asy'ari yang kemudian dikenal dengan istilah resolusi Jihad juga lahir dari proses politik agama. Tetapi jelas endingnya adalah untuk kemaslahatan Umat secara keseluruhan di bumi NKRI ini.

Selain itu, Politisasi agama dalam arti menggunakan simbol-simbol agama untuk kepentingan kelompok tertentu atau sesaat sudah banyak kalangan ulama yang melarangnya. 

"Oleh karena itu agama harus menjadi kontrol politik agar sesuai dengan kaidah fiqh dalam Islam "bahwa kebijakan pemimpin atas rakyatnya harus dibangun untuk tujuan kemashlahatan," pungkasnya.

Halaqoh Kebangsaan juga dihadiri Pengurus Pimpinan Pusat GP Ansor Gus Wakhid Jumali dan diikuti ratusan peserta lintas agama dan organisasi kemasyarakatan diantaranya Pengurus NU, Pemuda Muhammadiyah, Forum Pemuda Gereja, dan Pemuda Pancasila. 

Selain itu dihadiri pula oleh para tokoh kiai, pengasuh pondok pesantren yang ada di wilayah Kabupaten Pemalang. (Hasan/Muiz)


Terkait