Tasikmalaya, NU Online

Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Tasikmalaya melakukan diskusi tentang tata ruang kota di sekretariat organisasi tersebut Jl. Dr. Soekardjo No. 47 Tasikmalaya pada Rabu (21/12).

Acara tersebut diikuti 50 peserta yang merupakan perwakilan dari tiap Komisariat yang ada se-Kota Tasikmalaya. Mereka dari STAINU Kota Tasikmalaya, STAI Tasikmalaya, STHG Tasikmalaya, STISIP Tasikmalaya, UPI Tasikmalaya, STIA Tasikmalaya, STIMIK Tasikmalaya, Politeknik Triguna Tasikmalaya, dan UNSIL Tasikmalaya.

Kajian tersebut bekerja sama antara PC PMII Kota Tasikmalaya bersama Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Barat. 

Menurut Ketua Cabang PMII Kota Tasikmalaya Epul Kusnaedi, kegiatan tersebut untuk pematangan dalam mengawal isu lingkungan yang terjadi di Kota Tasikmalaya

“Tujuan dari kajian ini merupakan bagian dari Rencana Tindak Lanjut PMII dalam mengawal dan melakukan gerakan terhadap is lingkungan yang saat ini sudah terjadi,” katanya. 

Ia mengharapkan kepada seluruh peserta dan kader PMII untuk konsisten dalam menjaga gerakan PMII dalam mengawal dan mengkaji Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Tasikmalaya. Sehingga tidak terjadi kesalahan dalam melakukan RDTR tersebut yang akan mengakibatkan bencana di kemudian hari. 

Di Kota Tasikmalaya, kata dia, saat ini sudah terjadi pelanggaran dalam melaksanakan RDTR. Salah satunya yaitu dalam Izin Mendirikan Bangunan (IMB). 

“Kami pun akan melakukan audiensi, aksi, dan konferensi pers ketika sudah terjadi pelanggaran, sehingga masyarakat Kota Tasikmalaya mengetahui bahwa di Kota Tasikmalaya sendiri sudah terjadi pelanggaran,” ujar Epul (Agum Gumilar/Abdullah ALawi)