Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX yang sebentar lagi digelar di Jawa Barat dicurigai bermuatan kepentingan politik di belakangnya. Seperti yang diungkapkan Ketua Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bandung Pengkuh Bina Moch Firman.
Menurutnya, ada beberapa ketimpangan dalam penyelenggaraan PON tersebut. "Seperti kucuran dana yang amat besar dari APBD sekitar 5 triliun, belum lagi 500 miliar dari APBN, jadi seperti pemborosan uang rakyat," ujar Pengkuh saat berorasi dalam orasinya di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Rabu (24/2).
Ia juga menilai sosialisasi mengenai PON kali ini tidak menyeluruh, kecuali sebatas papan reklame Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) dengan jargon “Sukseskan PON XIX Jabar”. "Ini hajatan rakyat Jawa Barat. Rakyat perlu tahu, perlu sosialisasi yang jelas, jangan hanya diketahui para elite politik saja," tegasnya.
Dalam sebuah aksi unjuk rasa, PC PMII Bandung menuntut tiga hal, yakni pertama, jangan jadikan PON sebagai kepentingan politik. Kedua, transparansikan dana PON. Ketiga, sejahterakan atlet Jawa Barat.
Demonstrasi tersebut diisi dengan aksi teatrikal mengenai PON yang mempantomimkan beberapa bidang olahraga. (Bakti Habibie/Mahbib)