Daerah

Play Group Milik Fatayat NU Berkembang Pesat

Selasa, 8 September 2009 | 14:52 WIB

Kudus, NU Online
Play group Taman “Ceria” yang didirikan Pimpinan Ranting Fatayat NU Desa Besito Kec. Gebog Kudus telah berkembang pesat. Sejak  didirkan pada tahun 2006,  Play group Taman Ceria ini menempati kantor NU Desa Besito  sebagai ruang belajar dan bermain.

Dari informasi yang diperoleh kontributor NU online Qomarul Adib,  hingga kini  Taman ceria telah mampu meluluskan ratusan anak didik usia dini sebanyak dua angkatan. Bahkan pada tahun ketiga ini, play group  yang  sudah terdaftar pada Dinas Pendidikan kabupaten Kudus ini menerima peserta didik melebihi kuota sekitar 130 anak yang sebagian besar berusia kurang dari 2 tahun sementara guru pendidiknya kini berjumlah  14 guru.<>

Di samping itu, keberadaan Play group ini ternyata mampu bersaing dengan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)  lainnya, terbukti berbagai perlombaan tingkat kabupaten   yang digelar oleh Dinas Pendidikan maupun lembaga-lembaga PAUD lain, anak didik Taman Ceria ini selalu mampu meraih prestasi.

Ketua PR Fatayat NU Desa Besito Roichatun S.Pd mengatakan pendirian taman ceria ini bermula dari rasa keprihatinan organisasinya atas banyaknya lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini yang sebagian besar didirikan oleh organisasi non NU. Selain itu, sekarang ini PAUD sudah menjadi kebutuhan bagi semua komponen masyarakat terutama orang tua terhadap kepentingan anak-anaknya.

“Melihat kondisi tersebut,  dengan memanfatkan kader-kader Fatayat NU yang berpotensi dalam dunia pendidikan, akhirnya berdiri play group Taman Ceria ini sebagai bentuk pengabdian organisasi  kepada masyarakat.” kata Roichatun ketika ditemui NU Online.

Lebih jauh, Guru MA NU Nurussalam Besito ini menceritakan, berdirinya taman Ceria ini tidak terlepas dari perjuangan yang sangat berat para pengurus fatayat NU. Berbagai tantangan terutama sikap masyarakat dalam menerima kehadiran play group cukup mampu memberi tekanan bagi pengurus organisasi kaum perempuan ini.

“Namun, berkat adanya dorongan dari komponen NU lainnya dan melalui proses yang panjang, keberadaan Taman Ceria mampu mendapat tempat di hati masyarakat. Dan dengan manajemen yang professional, kami bisa berkembang pesat,” tutur Roichatun seraya mengucapkan terima atas perjuangan pengurus fatayat lainnya.

Menyinggung kurikulumnya, ibu satu anak ini mengatakan mengacu pada ketentuan PAUD yakni belajar sambil bermain. Sementara kegiatan belajarnya mulai jam 07.00 sampai pukul 14.00 WIB.

“Kami tetap mohon dukungan dan partisipasi semua pihak. Apalagi kami masih kekurangan sarana dan prasarana guna menampung anak didik yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan,” kata Roicahtun menutup perbincangan. (adb)


Terkait