Daerah

Persoalan Fiqih Menjawab seluruh Aspek Kehidupan

Rabu, 16 Januari 2013 | 10:02 WIB

Demak, NU Online
Dalam kehidupan umat manusia bisa berjalan dengan baik dikarenakan mereka memegangi prinsip hidupnya yang sesuai dengan aturan baik agama, etika maupun budaya. 
<>
Dalam Islam aturan tersebut tertuang dalam fiqih sebagai hasil ijtihad dari para ulama terdahulu termasuk termasuk imam empat (Maliki,Sayafi’i, Hambali dan Hanafi) dimana salah satunya sebagai panutan para ulama Nahdlatul Ulama dan pengikutnya yang tertuang dalam Alqur’an dan Hadits. Jangan menganggap enteng fiqih dikarenakan telah dibuktikan bahwa fiqih bisa menjawab persoalan persoalan kehidupan didunia dari segala aspek.

“Persoalan-persoalan fiqih itu mencakup seluruh jawanibul hayah (seluruh aspek kehidupan).” Demikian mauidhoh hasanah yang disampaikan oleh Musytasar NU Demak KH M Nurul Huda pada acara silaturrahmi, bahtsul masail dan pelantikan pengurus Forum Silaturrahim Santri Pesantren Demak (FS2PD) hari Ahad di pesantren  Assujuudiyyah asuhan KH Munawar Sujud Tembiring Bintoro Demak.

Lebih lanjut Kiai Nurul Huda mengapresiasi pada FS2PD atas terlaksananya kegiatan tersebut yang diikuti oleh perwakilan santri pesantren sekabupaten Demak dan memberikan  dukungan dikarenakan forum tersebut dianggap sebagai  forum dimana para santri bisa mengasah ilmunya yang di dapat di pesantren baik yang meliputi fiqih (kaidah kaidah fiqih) dan ushul fiqih (metodologi interpretasi hukum) di tengah semakin sedikitnya tokoh ulama dikarenakan telah meninggal dunia.

“Program forum santri ini sungguh merupakan program yang sangat mulia dan sepantasnya didukung oleh semua fihak termasuk NU karena forum ini bagi santri merupakan ajang untuk mengaplikasikan pelajaran yang mereka dapatkan di pesantren masing masing baik pelajaran fiqihnya (kaidah-kaidah fiqihnya) dan ushulul fiqihnya (metodologi interpretasi hukum),” tambah kiai Nurul Huda.

Disamping itu pengasuh pesantren Attaslim tersebut juga menyoroti tidak seimbangnya jumlah pelajar sekolah umum dan santri yang melanda di semua daerah termasuk di Kabupaten Demak yang menjadikan kekhawatiran para tokoh NUdimana calon-calon ulama dan kia NU semakin menipis. 

“Saya sudah study banding dengan bersilaturrahmi ke beberapa kiai pengasuh pesantren baik di Jawa maupun  di luar Jawa, bahkan sekarang ada beberapa pesantren yang sepi padahal dulunya santrinya paling banyak, Padahal hanya pesantren yang menghasilkan para pejuang Aswaja, dan merupakan benteng pertahanan terakhir Aswaja,” imbuh Kiai Nurul Huda.

Acara silaturrahmi, pelantikan dan bahtsul masail tersebut dihadiri pengurus. santri juga dihadiri pengurus PCNU Demak, Mustasyar NU Demak, Pengasuh pesantren di wilayah Demak dan tamu undangan lainnya.


Redaktur     : Mukafi Niam
Kontributor : A.Shiddiq Sugiarto


Terkait