Tegal, NU Online
Pemerintah Kabupaten Tegal menutup secara permanen lokalisasi prostitusi di wilayah pantura Jumat (19/5). Penutupan secara simbolis dipusatkan di lokalisasi Peleman, Desa Sidaharja, Kecamatan Suradadi.
Penutupan lokalisasi dilakukan dengan penyerahan bantuan bagi eks penghuni lokalisasi dilakukan oleh Wakil Bupati Tegal Hj Umi Azizah yang dihadiri Direktur Rehabilitasi Sosialisasi Tuna Sosial (RSTS) dan Korban Pedagangan Orang (KPO) Kementerian Sosial (Kemensos) Sonny W Manalu, Forkompinda Kabupaten Tegal, Dinas Sosial Jawa Tengah, Kepala SKPD dan turut dihadiri ratusan eks PSK penghuni lokalisasi.
"Penutupan secara permanen lokalisasi di Kabupaten Tegal dilakukan untuk mengangkat harkat dan martabat wanita. Saya yakin, mereka (PSK, red.) akan hidup lebih baik," kata Wakil Bupati Tegal Umi Azizah.
Umi yang juga Ketua PC Muslimat NU itu menuturkan, penutupan lokalisasi itu, bukan tanpa halangan. Banyak teror yang diterima para petugas dari Dinas Sosial (Dinsos). Namun dia bersyukur karena penutupan berjalan aman dan tertib.
Menurutnya, tantangan terberat dalam agenda itu adalah setelah penutupan lokalisasi, yakni bagaimana mengupayakan agar para PSK tidak terjun kembali ke lokalisasi.
"Mereka harus melanjutkan aktivitas sehari-hari, baik untuk memenuhi kebutuhan ekonomi maupun hidup di lingkungan sosial. Saya sangat berharap mereka tak menggantungkan hidup dari pekerjaan menjadi PSK," harapnya.
Kepala Dinas Sosial Pemkab Tegal Nurhayati membeberkan, dari hasil verifikasi, jumlah PSK yang mendapatkan bantuan Kemensos sebanyak 259 orang.
Mereka berasal dari lokalisasi Peleman, Kecamatan Suradadi 111 orang, lokalisasi Gang Sempit, Kecamatan Kramat 38 orang, lokalisasi Wandan, Kecamatan Kramat 65 orang, lokalisasi Turunan Pengasinan dan Turunan Kramat di Kecamatan Kramat 45 orang.
"Penyaluran bantuan melalui rekening BRI. Masing-masing mendapatkan Rp 5,5 juta yang berasal dari DPA Dinas Sosial dan bantuan Kemensos sebesar Rp 1,4 Milyar," bebernya
Dia menambahkan, jumlah PSK asal Kabupaten Tegal 58 orang dan PSK dari luar Kabupaten Tegal 201 orang. "PSK dari luar Tegal telah bersedia dipulangkan ke kampung halaman masing-masing," pungkasnya. (Hasan/Abdullah Alawi)