Pembaretan di Kaki Gunung, Tutup Kaderisasi Banser Jember
Selasa, 25 November 2014 | 23:03 WIB
Jember, NU Online
Pengambilan baret di kaki Gunung Pasang kecamatan Sukorambi, Jember, Senin (24/11), menandai akhir Pendidikan dan Latihan Kader Dasar ( Diklatsar ) dan Pendidikan Kader Lanjutan ( PKL) GP Ansor Jember angkatan ke-XXV. Pembaretan yang diikuti 400 kader Ansor ini, merupakan puncak rangkaian kegiatan selama 3 hari, untuk mendapatkan "pengesahan" sebagai anggota Banser.
<>
Pada pengambilan baret yang dimulai pukul 21.30 WIB itu, peserta harus melewati jalan setapak yang terjal dan menurun. Mereka juga mesti menyeberangi 4 sungai untuk sampai di titik pembaretan di kaki Gunung Pasang.
"Ini pendidikan fisik. Dan harus ditempuh calon anggota Banser agar mereka siap menghadapi segala tantangan yang coba-coba meruntuhkan NKRI dan coba-coba merongrong Aswaja," kata ungkap ketua panitia Lutfi Alif kepada NU Online.
Kaderisasi ini awalnya dibuka oleh Ketua GP Ansor Jember Ayub Junaidi di lapangan desa Karangpring, Sukorambi. Kegiatannya meliputi pembekalan ke-NUan, nasionalisme, dan pendidikan politik oleh sejumlah narasumber berkompeten di samping rencana strategis lainnya.
"Semua itu dimaksudkan agar anggota Banser, siap lahir dan batin. Dan yang penting, mereka tetap menjadi benteng ulama," lanjut Lutfi.
Sementara Ayub sendiri menegaskan bahwa Banser ke depan harus tunduk kepada ulama dan senantiasa berkhidmat untuk mengamankan kebijakan-kebijakan NU demi kepentingan bangsa. Sebab, sejak awal pembentukannya, Banser memang untuk membentengi NU. NU sendiri sudah terbukti ikut berjuang dalam menegakkan NKRI.
"Jadi ada hubungan erat antara NKRI dan ulama. Kami siap membela negara selama negara tunduk pada ulama," ungkapnya. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)