Malang, NU Online
Bangsa Indonesia tengah mengalami krisis kepemimpinan. Tidak ada figur yang mendapatkan kepercayaan publik dengan sangat dominan. Jika menerawang pada masa depan republik ini, maka wajar kita semua andilau (antara dilema dan galau).<>
Demikian ditegaskan Hasanuddin Wahid, ketika menyampaikan orasi ilmiah pada acara pelantikan Pengurus PC PMII Kota Malang periode 2012-2013, Ahad (30/12) kemarin.
Menurutnya, untuk melahirkan kepemimpinan yang sesungguhnya, Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang tidak hanya menitik-beratkan pada popularitas semata.
“Maka disinilah PMII harus bertanggungjawab dalam melahirkan pemimpin otentik dan berkarakter, dan PMII harus hidup serta tumbuh subur bersama masyarakat,” tegas Mantan Ketua Bidang Pengkaderan PB PMII ini.
Dalam sambutannya, Wakil Sekretaris Jendral PB PMII Moh. Zaini lebih menekankan pada penguatan gerakan PMII di segala lini kehidupan kebangsaan dengan berpijak pada ajaran Islam Ahlussunnah Waljama'ah.
“Gerakan PMII agar lebih dimasifkan dalam segala lini dari lokal, regional, nasional, bahkan hingga dunia internasional,” tandasnya.
Hampir senada disampaikan Ketua Mabincab, Abdullah Syam. Dia menegaskan, gerakan PMII harus ditopang penguatan intelektual dan pergerakan sekaligus sehingga diharapkan muncul kader-kader PMII yang kritis terhadap kondisi sosial sekitar, terutama persoalan di tingkat lokal Malang.
“Hal ini penting mengingat kondisi Pemerintah Kabupatan Malang yang berkarakter layaknya masa orde baru, ini harus dikawal secara kritis,” harapnya.
Sementaran Ketua Umum PKC PMII Jawa Timur Fairouz Huda menandaskan, PMII harus memikirkan serta melakukan penguatan karakter kepemimpinan yang berbasis pada nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan. Tentu saja dengan kekuatan mental yang memadai.
“Ini penting agar memiliki keberanian menerobos kebekuan zaman yang tergenggam oleh aktor-aktor ekonomi dan politik yang jauh dari kedua fokus nilai yang hendak PMII perjuangkan tersebut,” kata Fairouz.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Abdul Hady JM