Daerah

PB PMII Diminta Sering Silaturrahim ke Rayon dan Komisariat

Jumat, 23 Mei 2014 | 22:00 WIB

Probolinggo, NU Online
Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) diminta harus sering turun silaturahim ke Pengurus Rayon dan Komisariat. Silaturahim PB PMII jangan hanya terhenti di tingkat Cabang saja.
<>
Hal itu disampaikan Habibullah dari komisariat PMII Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Zainul Hasan Genggong pada rapat serap aspirasi yang dilaksanakan oleh PC PMII Probolinggo Kamis malam  (22/05). “Rayon dan Komisariat perlu juga disentuh oleh PKC dan PB,” katanya.

Habi menambahkan, dengan turunnya PB ke Pengurus Rayon atau Komisariat, maka kader dibawah merasa dihargai.

Hal senada juga disampaikan Ketua Komisariat PMII Universitas Panca Marga (UPM) Munir. Kata Munir, PB jangan turun hanya ketika ada kepentingan politis, seperti karena mau maju sebagai kandidat di momen kongres. “Saya sudah tujuh tahun di PMII, tapi tidak pernah bertemu dengan Pengurus Besar PMII,” katanya.

Munir menegaskan, tanpa Pengurus Rayon dan Pengurus Komisariat, Cabang tidak ada. Jika Cabang tidak ada, maka PB pun tak ada artinya. “Perlu pengayoman yang lebih dari PB,” ujar Munir.

Ketua Komisariat PMII Sekolah Tinggi Teknologi  (STT) Nurul Jadid Andika Dwi juga menambahkan, selama ini ada stigma negatif. Karena sering kali kejadian, jika Pengurus Komisariat mau mengadakan kegiatan, lalu mengundang Pengurus Besar PMII  atau setidaknya Pengurus Koordinator Cabang PMII (PKC PMII, organisasi PMII setingkat provinsi) itu tidak diperbolehkan.

“Ada yang bilang itu bukan wilayah Komisariat, katanya begitu,” kata Andika. Andika menginginkan, sudah semestinya batas-batas semacam itu dihapus. PB ataupun PKC sudah waktunya menyentuh langsung Pengurus Rayon dan Komisariat.

Selain 3 komisariat di atas, hadir pula dalam rapat serap aspirasi delegasi dari Komisariat
PMII Universitas Islam Jember (UIJ) kampus cabang Probolinggo, Abd Qodir. (Beny/Abdullah Alawi)



 


Terkait