Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Madrasah Aliyah (MA) Aqidah Usymuni Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rabu (27/5), membedah film Perempuan Berkalung Surban (PBS).
Sebelum acara bedah, ratusan siswa MA tersebut nonton bersama film yang disutradarai Hanung Bramantyo itu di salah satu ruangan kelas. "Kami bersama pengurus OSIS sengaja melakukan kegiatan menonton dan selanjutnya membedah film ini sebagai bahan diskusi atas gerakan perempuan di era kini," kata Yusnaniyah, guru Sosiologi MA Aqidah Usymuni.<>
Ia menjelaskan, dalam film tersebut, terdapat sosok Anissa sebagai perempuan yang dibesarkan dalam tradisi pondok pesantren yang konservatif.
"Padahal, di sisi lain, Anissa punya keinginan kuat untuk 'memberontak' dari tradisi pondok pesantren yang konservatif, guna menghilangkan kesan agama Islam hanya membela kepentingan kaum laki-laki," katanya.
Yusnaniyah menyadari, beberapa waktu lalu pemutaran film PSB sempat menimbulkan kontroversi di kalangan pondok pesantren maupun kaum perempuan.
"Kami membedah film ini, bukan dalam kapasitas untuk 'menghakimi', melainkan memberikan ruang bagi siswa untuk berdialog tentang peran perempuan pada masa-masa mendatang," ujarnya.
Sosok Anissa dalam film PSB dinilainya hampir sama dengan siswi MA Aqidah Usymuni maupun lembaga pendidikan lainnya di bawah naungan pondok pesantren.
"Kami pikir film ini sangat bagus sebagai ruang dialektika di kalangan siswi MA Aqidah Usymuni dan ini merupakan salah satu cara kami untuk belajar bersama tentang suatu hal bersama siswi," katanya. (ant/mad)