Ormas Diminta Jaga Jamaahnya agar Tidak Lompat ke Kelompok Teroris
Jumat, 7 Juli 2017 | 13:02 WIB
Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Hamli meminta semua organisasi kemasyarakatan (ormas) agar dapat merawat dan menjaga jamaahnya dari pengaruh radikalisme dan terorisme. Sebab, ormas juga rawan disusupi gerakan ISIS.
Permintaan ini disampaikan Hamli saat menjadi narasumber dalama acara Sosialisasi Ancaman Terorisme dan Pencegahannya di New Sari Utama, Jember, Kamis (5/7).
Menurutnya, menjaga dan memantau terus jamaah itu penting karena faktanya sejumlah pelaku teror adalah berlatar belakang anggota ormas tertentu.
"Jangan sampai lompat (jadi anggota ISIS). Yang membom di Cirebon, itu dulunya orang FPI. Dia tidak sabar. Katanya, demo terus, demo kurang enak nih, akhirnya pilih agak macho sedikit, bawa bom," kata Hamli.
Ia juga mengaku pernah menginterogasi pelaku bom yang berlatar belakang anggota HTI. Saat ditangkap, pelaku mengaku bosan berunjuk rasa. "Kalau cuma demo saja, ngomong doang, tidak pakai aksi," kata Hamli.
Karena itu, ia berharap agar pimpinan ormas bisa membentengi anggotanya supaya tidak terjerat dalam radikalisme dan terorisme. Pembentengan ini antara lain membimbing dan menyosialisasikan makna jihad yang benar. Sebab, salah satu faktor teroris meyakini tindakannya benar adalah karena pemahaman agama yang tidak benar, terutama terkait makna jihad.
Harapan serupa juga disampaikan Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo. "Jangan sampai kasus yang yang terjadi di Iraq dan Suriah juga terjadi di Indonesia, termasuk Jember," ucapnya.
Sebelum acara tersebut diakhiri, dilakukan penandatanganan kesepakatan menolak radikalisme dan terorisme oleh unsur Forpimda, MUI, NU, Muhammadiyah, dan GP Ansor (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)