Daerah

NU Youth Care, Wadah IPNU-IPPNU Jember Bantu Warga soal Kependudukan

Selasa, 19 Desember 2017 | 01:01 WIB

Jember, NU Online
Pelajar NU Jember membentuk lembaga NU Youth  Care atau Pemuda NU Peduli yang bernaung di bawah IPNU-IPPNU Jember. Pelajar NU melalui wadah ini turun ke desa-desa di Jember untuk membantu warga yang terbelakang untuk mengurus administrasi kependudukan.

Wadah ini lahir dengan latar belakang keprihatinan pelajar NU atas kondisi masyarakat lereng Gunung Argopuro, tepatnya di  Dusun  Tenap dan Lengkong, Desa Sucopangepok, dan Dusun Sumbercandik dan Sukomolang, Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember.

"Hasil pemantauan kami, empat dusun itu memang cukup memprihatinkan kehidupan sebagian banyak warganya," kata Ketua IPNU Jember Aris Dermawan kepada NU Online di Jember, Senin (19/12).

Saat ini wadah tersebut sudah merampungkan seleksi relawan untuk diterjunkan di empat dusun itu. Ternyata, katanya, cukup banyak kader NU yang berminat untuk mengabdikan diri, membantu memberdayakan masyarakat di empat dusun itu.

"Buktinya, setelah kita umumkan rekrutmen relawan, ada 85 orang yang mendaftar lewat email. Namun yang kita butuhkan hanya 20 orang, dan itu kami pilih kader NU yang benar-benar mau mengabdi dengan segala risiko dan tanggung jawabnya," kata pemuda asal Wuluhan, Jember itu.

Dalam pengamatannya, cukup banyak warga di empat dusun itu yang tidak memiliki kelengkapan dokumen administrasi kependidikan seperti KTP, KK dan sebagainya. Akibatnya, mereka tidak bisa dilibatkan dalam program-program pemberdayaan pemerintah. Oleh karena  itu, salah satu program NU Youth Care adalah membantu pelayanan warga untuk mendapatkan KTP, KK dan lainnya.

"Kami bantu, jemput bola, apalagi sejak lama pengurusan KTP, KK dan lainnya sudah gratis," tegas Aris.

Mahasiswa Prodi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah IAIN Jember itu  menambahkan, relawan NU Youth Care tahap pertama akan terjun di masyarakat selama tiga hari dua malam. Selain untuk merasakan penderitaan warga, mereka juga mengidentifikasi persoalan yang terjadi.

Berdasarkan identifikasi itu, tahap berikutnya mereka akan "berbaur" dengan warga selama 3 bulan yang dilakukan secara bergantian di empat dusun itu. "Kami start Januari 2018. Intinya kami akan melakukan pemberdayaan, penuntasan buta aksara dan sebagainya," jelasnya. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)


Terkait