Daerah

NU Tapin Kalsel Berkabung atas Kepergian Gus Dur

Selasa, 5 Januari 2010 | 02:41 WIB

Tapin, NU Online
Warga Nahdlatul Ulama (NU) Tapin Kalimantan Selatan merasa berkabung yang amat mendalam dengan Wafatnya KH Abdurrahman Wahid, demikian dikatakan Ketua Tafidziyah NU Tapin saat melakukan tahlil dan istighotsah di Gedung NU Tapin Jl Darussalam Cangkering Rantau Kabupaten Tapin pada malam pergantian tahun baru 2010.

Kegiatan tersebut digelar PCNU Tapin yang secara teknis operasional dipersiapkan dan dilaksanakan oleh PC GP Ansor bersama Banom NU yang dikoordinir oleh Drs Abd Wahid Asnawi (Ketua PCGPAnsor) dan Abdussahid (Sekretaris PC GP Ansor).<>

Nampak hadir dalam kegiatan tersebut Para Ulama, Pejabat dan Jajaran Pengurus Cabang NU diantaranya Ketua PCNU Tapin, Mantan Ketua PCNU 4 Periode sebelumnya Drs H A. Gazali Usman, Guru H Ajeri Aziz  S (Wk.Ketua), RusdiAhmad (Sekretaris), Sarmuji (Wk Sekretaris), dan H M. Noor (Bendahara).
 
Di samping itu hadir pula Ketua DPRD Kabupaten Tapin H M. Arifin Arpan dari Fraksi Kebangkitan Bangsa, Guru H Bustani salah seorang Ustdz PP/Majelis Ta’lim Darul Musthafa Kulur beserta santrinya. Ustadz M. Yusuf  Pengasuh Pesantren/Panti Asuhan Budi AkhlaqulKarimah Banua Halat Rantau beserta santri/anak asuh.

Ketua Pengurus Cabang (PC) NUTapinDrs. KH. Hamdani yang memimpin kegiatan itu mengatakan tahlil dan istighotsah itu dilakukan sebagai tanda berkabung dan mendoakan almarhum Presiden RI ke-4  K.H. Abdurrahman Wahid.

Acara dimulai dengan pembacaan surah Yaasin dilanjutkan dengan Pembacaan Tahlil dan Do’a dipimpin oleh Guru H.Ajeri Aziz.
 
Ratusan jamaah yang hadir terlihat khusu’ mengikuti doa bersama itu. "Kami berdoa bersama atas kepergian Gus Dur, semoga Allah SWT senantiasa memberikan maghfirah dan rahmat bagi beliau," katanya.
 
Pada Kamis siang lalu, 31 Desember 2009 sesudah shalat Zhuhur berjamaah, dilaksanakan juga Shalat Ghaib untuk almarhum Presiden RI itu di Gedung NU Tapin.

”Pelaksanaan  shalat ghaib dan tahlil sebagai bentuk ungkapan melepas kepergian Gus Dur menghadap “al-Khaaliq” dengan doa. Kami berharap Gus Dur mendapatkan Maqom yang tinggi dan mulia di sisi Allah, dan cita-cita perjuangannya dapat kita lanjutkan," kata Ketua PCNUTapin.

NU Tapin merasa amat sangat kehilangan atas wafatnyaGus Dur. Hal itu bukan semata-mata karena Gus Dur merupakan ulama besar dan tokoh NU, namun karena kegigihannya mencurahkan segala energi sepanjang hidup untuk memperjuangkan keadilan, toleransi antarumat beragama, serta kemanusiaan antarbangsa.

Ia mengatakan perjuangan yang telah dilakukan Gus Dur sepanjang hidupnya merupakan teladan terbaik bagi kita Warga Tapin, Kalimantan Selatan dan bangsa Indonesia yang harus dilanjutkan demi mewujudkan keadilan, kesejahteraan, dan kemakmuran yang berkelanjutan bagi bangsa ini.

”Rasanya Sulit mencari Tokoh sekaliberGus Dur, Gus Dur merupakan tokoh besar Bangsa Indonesia yang disegani dunia," katanya. Demikian dilaporkan kontributor NU Online Wahid Asnawi. (nam)


Terkait