Daerah

NU Sumenep Tidak Punya Kepentingan dengan Muscab PKB

Jumat, 11 Mei 2007 | 03:21 WIB

Sumenep, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Cabang Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengaku tidak mempunyai kepentingan dengan digelarnya musyawarah cabang (muscab) II PKB, meski sejumlah kader NU sempat disebut-sebut akan menduduki dewan syuro PKB maupun pengurus tanfidz.

"NU tidak dalam kapasitas mengantarkan atau melarang kader untuk ikut politik praktis. Jika ada kader NU yang terpilih dalam Muscab II PKB, kapasitasnya atas nama pribadi," tegas Ketua PC NU Kabupaten Sumenep, Abdullah Kholil, beberapa waktu lalu.

<>

Pernyataan Ketua PC NU Sumenep tersebut juga dalam rangka penyikapi masuknya Wakil Ketua Dewan Syuro PC NU Taufiqurrahman dalam bursa pencalonan pengurus DPC PKB Sumenep dalam muscab.

Masuknya Taufiqurrahman dalam bursa pencalonan pengurus DPC PKB, kata dia, merupakan kehendak pribadi dan bukan atas nama NU. Sebab, dalam aturan, pengurus NU dilarang rangkap jabatan dengan politik praktis.

"Jika Taufiqurrahman terpilih menjadi pengurus DPC PKB, maka NU akan menonaktifkan dari kepengurusannya di PC NU," tegasnya.

Sementara itu Wakil Dewan Syuro PC NU Kabupaten Sumenep, Taufiqurrahman, mengaku siap untuk membesarkan PKB jika dibutuhkan. Sebagai kader PKB dan juga kader NU, ia tidak akan pernah menolak bila diberi amanat. "Kalau saya selalu siap dimanapun diminta untuk membesarkan PKB," tuturnya.

Sementara itu Ketua DPW PKB Jawa Timur, Imam Nahrawi, menegaskan, siapapun yang terpilih menjadi pengurus DPC PKB tidak akan mempersoalkan selama mekanisme pemilihannya sesuai dengan aturan yang ada.

Namun demikian, jika ada kader yang bermain politik uang dan terpilih menjadi pengurus DPC PKB Sumenep, DPW PKB tidak akan pernah memberi toleransi. "Jika terbukti melakukan politik uang dalam pemilihan pengurus DPC PKB Sumenep, pasti akan saya bekukan," tegasnya. (ant/san)


Terkait