Rembang, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Rembang Jawa Tengah sedang menyiapkan pendidikan formal SMK NU Boarding School berbasis masyarakat perkotaan.
Untuk menyiapkan konsep secara matang, digelarlah bedah konsep rencana strategis pengembangan SMK NU Rembang dilangsungkan baru baru ini di Aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Rembang. Pemicu munculnya program, karena akhir-akhir ini para tokoh di Rembang, kecenderungannya menyekolahkan anak-anaknya di luar kota. Khawatirnya, setelah pulang ke kampung halaman membawa paham dan ajaran aneh-aneh, yang selama ini selalu ditolak oleh para sesepuh Rembang.
Asisten 1 Setda Kabupaten Rembang Nor Efendi mengatakan, era Abad ke-21, beberapa hal perlu dipersiapkan, jika bermaksud memikirkan dan bertindak memajukan Rembang.
Dalam pada itu, Bupati Rembang, menurut Nor Efendi, sangat mengapresiasi kehadiran Boarding School SMK NU Rembang. "Harapannya, tindak lanjut konsep ini betul-betul serius, mampu bertahan lama, dan dapat terealisasi selama-lamanya,’’ ujarnya.
Nor Efendi menyampaikan berbagai masukan (saran), di antaranya perlunya melakukan perhitungan seputar kebutuhan komponen-komponen demi kemajuan SMK NU Rembang, mencari referensi (kiblat) untuk pengembangan SMK, hingga membangun komunikasi dengan dunia usaha (industri).
Saekhan Muchith dari IAIN Kudus mengatakan, PCNU Rembang kini tengah melangsungkan kampanye secara umum peluncuran produk unggulannya yaitu Boarding School.
Potensi yang dimiliki Rembang, seperti daerah tambang, karena banyaknya perusahaan yang bergerak di sektor tambang. Rembang juga identik dengan daerah pertanian, karena mayoritas warganya, berpenghasilan dari sektor pertanian. Dan Rembang juga daerah pusat pendidikan berbasis keagamaan dengan keberadaan pesantren-pesantren tua yang dimiliki.
"Berdasarkan potensi yang ada, maka seharusnya dalam Renstra sudah bisa memutuskan ciri pembeda SMK Boarding School NU Rembang yang akan dikembangkan. Semisal gagasan SMK berbasis religi dan maritim, SMK berbasis korporasi dan religi, atau SMK religi berbasis pertanian," paparnya Sabtu (8/12). (Adib/Muiz)