Daerah

NU OKU Timur Dorong Kader Jadi Penulis Andal

Jumat, 8 September 2017 | 08:32 WIB

NU OKU Timur Dorong Kader Jadi Penulis Andal

Ilustrasi (denverpost.com)

OKU Timur, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten OKU Timur melalui lembaga Lajnah Ta'lif wan Nasyr  (LTN) terus mendorong lahirnya penulis andal baru dari kalangan kader muda NU. Langkah ini dimaksudkan untuk membumikan dan mengampanyekan Islam rahmatan lil alamain kepada masyarakat secara luas.

Muji Rahayu, salah satu tim redaksi majalah Wasilah mengatakan bahwa NU OKU Timur saat ini selain sudah memiliki media cetak, Wasilah, ke depan pihaknya juga akan merencanakan peluncuran media online.

"Diharapkan dari dua media tersebut nantinya akan menjadi media dakwah bagi para kiai NU, tokoh NU, kader muda NU dan warga Nahdliyin pada umumnya, sehingganya kami sangat mengharapkan kader NU dapat bersama-sama berjuang memberikan informasi yang benar terkait ideologi, pandangan dan sikap NU dalam kehidupan keseharian," paparnya di sela-sela rapat persiapan penerbitan majalah Wasilah edisi 4 yang digelar di sukaraja, Rabu (6/9).

Alumni STIT MU Gumawang tersebut mengatakan, di era digital saat ini, anak muda NU tidak boleh kalah dengan kelompok lain yang berupaya akan merusak NU khususnya lewat budaya literasi. 

Sementara itu di tempat terpisah Zainal Muhtadin, Ketua LTN NU OKU Timur menjelaskan bahwa para kiai dan santri harus memanfaatkan teknologi sosial media dan kebebasan pers sebagai momentum buat mendakwahkan Islam ramah dan tradisi keberagamaan rahmatan lil alamin yang diajarkan di pesantren.

"Pesantren saat ini harus mengader santri-santrinya untuk melek media dan memanfaatkannya sebagai wahana berdakwah. Di samping mengajarkan kajian-kajian fiqh, tauhid,  tasawuf dan kajian khas pesantren," ujarnya

Sekretaris IKA PMII OKU Timur tersebut menambahkan bahwa begitu pentingnya menggunakan media sosial untuk menangkal isu radikalisme dan isu yang merongrong keberadaan Pancasildan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). "Bagi NU, Pancasila dan NKRI sudah final dan harga mati," tegasnya dengan penuh semangat. (Heri Amanudin/Mahbib)


Terkait