Demak, NU Online
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah yang baru saja melakukan reformasi kepengurusan melalui konferensi wilayah (konferwil) di Grobogan bulan lalu, mulai akhir Agustus ini langsung bergerak merealisasikan amanat konferensi dengan menggelar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) di beberapa kabupaten.
Sekretaris PWNU Jateng KH Hudallah Ridwan Naim Kepada NU Online, Ahad (26/8) mengatakan, pembinaan dan penataan kader organisasi merupakan program jangka pendek yang sangat mendesak utuk segera direalisasikan. Pada akhir Agustus ini diselenggarakan PKPNU di tujuh kaupaten/kota meliputi Demak, Kota Semarang, Jepara, Magelang, Cilacap, Blora dan Brebes.
“Menyongsong seabad lahirnya NU, gerakan kaderisasi dan ideologisasi NU menjadi program unggulan atau prioritas organisasi. PKPNU telah bergerak massif di 90 tempat di kabupaten/kota se-Jateng sejak periode kepengurusan sebelumnya,” ujar Hudallah.
Menurutnya, pelaksanaan PKPNU dalam tiga tahun terakhir sudah bergeser di kepengurusan tingkat Majlis Wakil Cabang (MWC) atau Kecamatan. Dijadwalkan pada akhir 2018 mendatang seluruh cabang sudah menyelenggarakan PKPNU tingkat kabupaten/kota dan disusul ke tingkat kecamatan (Majlis Wakil Cabang ), sehingga pada 2020 mendatang NU Jateng telah memiliki kader inti di tiap desa/kelurahan.
"Kader-kader yang dibentuk lewat PKPNU ini akan dimaksimalkan sebagai motivator dan supervisor program–program NU di semua tingkatan. Untuk Jateng saat ini sedang dilakukan pendataan kader inti dari para alumni PKPNU yang akan dijadikan anggota tim motinator dan supervisor program organisai mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan hingga desa/kelurahan," ujarnya.
Tim ini bersifat ad hoc yang dibentuk di tiap level kepengurusan dan di bawah pembinaan PWNU Jateng. Selain sedang memilih dan memilah kader inti, PWNU Jateng saat ini sedang menyiapkan sistem kerangka organisasi, sehingga nantinya program-program kerja organsasi benar-benar realistis dan terukur alias tidak berada di awang-awang.
"Jika program prioritas atau unggulan sudah tuntas, maka para elit NU di berbagai tingkatan di Jateng tidak mudah diombang-ambingkan badai politik yang akan menyeret-nyeret NU dalam pusaran politik praktis, termasuk dalam pertarungan politik antar parpol dalam Pemilu 2019 tahun depan," pungkasnya. (Samsul/Muiz)