Daerah

NU Blitar Minta Penyakit Masyarakat Diminimalisir

Rabu, 26 Desember 2012 | 09:01 WIB

Blitar, NU Online
PCNU Kabupaten Blitar minta Pemkab Blitar tetap konsisten terhadap substansi Perda No 15 Tahun 2008 tentang Pelarangan dan Penanganan Prostitusi di seluruh Kabupaten Blitar. <>

Permintaan ini muncul, karena terindikasi hendak muncul kembali melalui sarana hiburan karaoke keluarga, pub, hotel, penginapan, sarana hiburan malam dan sarana sejenis pasca ditutupnya lokalisasi. 

“Kabupaten Blitar harus konsisten terhadap substansi Perda No 15 tahun 2008 tentang pelaranagn itu,’’ ujar Kiai Mohammad Farchan Ma’ruf kepada NU Online, Rabu.

Menurut Farchan, NU meminta itu, karena anda indikasi muncul kembali. Meski melalui lebel yang berbeda. Misalnya karaoke keluarag, pup, hotel, penginapan dan lainnya. 

“Ada indikasi kuat mengarah ke situ. Untuk itu NU minta ketegasan Pemkab,” tandas Farchan yang periode lalu menjabat sebagai Katib Syuriyah PCNU Kabupaten Blitar.

Permintaan NU ini tidak mengada-ada, tegas Farchan. Karena di dekat, bekas Lokalisasi Poluan Srengat, telah didirikan Tempat Karaoke Keluarga Mbah Brewok. Padahal, di lokasi itu tidak kurang dari 100 meter telah di bangun tempat ibadah berupa masjid. Bahkan ijin sudah sempat turun meski akhirnya dicabut kembali.

“Untung NU dan Pemkab Blitar segera turun tangan sehingga pendirian tempat karaoke bisa dihentikan,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Farchan melalui perangkat  pemerintah yang ada (Satpol PP, Kepolisian, Kejaksaan, BNN) untuk senantiasa menggiatkan pemberantasan penyakit masyarakat, perjudian, peredaran togel, pornografi, miras dan narkoba.

“Anil Munkar. NU minta melalui perangkat pemerintah yang ada, NU minta pemberantasan penyakit masyarakat ditingkatkan,’’ katanya.

Bupati Blitar H Herry Noegroho meresepon permintaan NU tersebut. Menurutnya, Pemkab Blitar akan selalu merespon apa yang menjadi masukan dari para ulama dan kiai, khususnya NU. 

“Semua masukan pasti untuk kebaikan kabupaten Blitar, tentunya kami akan meresponnya. Contohnya kasus yang di Poluan Srengat. Begitu ada masukan, kami langsung turun tangan. Alhamdulillah, berjalan dengan baik,” katanya.

Ia katakan, Pemkab Blitar akan selalu melakukan komunikasi dengan semua pihak. Termasuk MUI dan NU dan ormas lainnya. 

“Kita terus melakukan koordinasi secara intensif dengan semua pihak. Khususnya dengan NU dan MUI. Kita besama-sama melakukan penertiban terhadap penyakit masyarakat,” tandasnya.


Redaktur   : Mukafi Niam
Kontributor: Imam Kusnin


Terkait