Kota Banjar, NU Online
Kaum Muslimin hendaknya menyadari bahwa Muharram sebagai bulan mulia. Bahkan Allah SWT memberikan perhatian khusus seiring dengan banyaknya peristiwa penting selama bulan tersebut.
Penegasan ini disampaikan KH Munawwir Abdurrahim. "Malam ini adalah malam bulan Muharram, yakni bulan yang dimuliakan Allah SWT,” katanya, Senin (10/9).
Menurutnya, kalangan yang memuliakan bulan ini, maka akan dimuliakan juga oleh Allah. "Dan malam ini dinamakan dengan malam tahun baru Islam," katanya pada kegiatan Ngaji Ngasuro di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar, Jawa Barat.
KH Munawir yang akrab disapa Abah Haji itu menuturkan ada dua hari yang yang istimewa pada bulan Muharram. “Yaitu yaumu Tasu'a atau hari kesembilan di bulan Muharram, dan yaumu Asy-Syura' yakni hari kesepuluh pada bulan Muharram,” ungkapnya.
Dalam penjelasannya, dua hari tersebut banyak kejadian luar biasa yang terjadi pada nabi sebelum Muhammad SAW. Di antaranya Nabi Nuh yang diutus ke umatnya yakni Kaum Ad yang mengaku paling benar.
"Suatu ketika ada orang buta naik kapal Nabi Nuh,” katanya berbagi cerita. Karena tidak melihat, maka yang bersangkutan tercebur ke laut. Namun, setelah berhasil ditolong, penyakit butanya justru sembuh.
Apa yang terjadi ini adalah bahwa di kapal tersebut terdapat obat mujarab. “Dan itu namanya adalah mukjizat atau kejadian luar biasa," urainya.
Demikian pula di bulan Muharram ada kejadian pada masa Nabi Ibrahim. “Beliau dibakar oleh Raja Namrud, kejadian tersebut terjadi pada sepuluh Muharram,” ungkapnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar ini juga melafalkan doa Nabi Ibrahim ketika dibakar. Yakni hasbunallah wani’malwakil ni’mal maula wani’man nasir. “Barangsiapa membaca doa tersebut sehari semalam, maka akan mendapat keistimewaan di antaranya memiliki otak yang cerdas, pintu hatinya dibuka, dijauhkan dari mati mendadak, dan diijabah doanya oleh Allah SWT,” jelasnya.
Kejadian penting lain juga pernah terjadi pada Nabi Musa yakni perang yang bertepatan dengan sepuluh Muharram.
Pada kesempatan tersebut Abah Haji mengingatkan agar menyempatkan puasa pada sembilan dan sepuluh Muharram. “Dan pada malam tanggal sepuluhnya kita disunnahkan untuk shalat sunnat Asy-Syura yang dilakukan dari jam satu sampai tiga malam." tandasnya.
Ngaji Ngasuro ditutup dengan doa akhir dan awal Tahun. (Siti Aisyah/Ibnnu Nawawi)