Surakarta, NU Online
Haul massal yang diselenggarakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama dan GP Ansor Surakarta (Solo), Jawa Tengah, Rabu (18/6) lalu, dihadiri ribuan jamaah. Warga yang hadir, memadati jalanan depan Kantor PCNU Kota Surakarta.
<>
Selepas isya, haul massal dibuka dengan pembacaan tahlil untuk mendoakan yang sudah meninggal. Nama-nama mereka yang tertulis dalam beberapa lembar kertas dibacakan semua. Sebelumnya panitia sudah mendata nama-nama tersebut lewat SMS Centre dan lembaran yang sudah disediakan.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan dzikir, tahlilan dan shalawatan. Jamaah yang hadir larut dalam suasana yang penuh khidmat. Usai pembacaan salawat, Habib Hasan bin Zen Al Idrus menyampaikan ceramah. Ia menceritakan salah satu contoh sifat alim dan tawadhu’ dari KH Hasyim Asy’ari.
“Ketika Kiai Hasyim nyantri kepada Mbah Kiai Kholil (Bangkalan), beliau pernah mencebur ke septictank, untuk mencarikan cincin istri sang guru,” katanya.
Begitu mendengar kabar hilangnya cincin Nyai Kholil, dia segera meminta izin untuk membantu mencarikan cincin yang jatuh itu dan diizini. Langsung saja Kyai Hasyim masuk ke kamar mandi dan membongkar septictank (kakus). Bisa dibayangkan, namanya kakus dalamnya bagaimana dan isinya apa saja.
Namun Kiai Hasyim karena hormat dan sayangnya kepada guru tidak pikir panjang. Dia langsung masuk ke septictank itu dan dikeluarkan isinya. Setelah dikuras seluruhnya, dan badan Kiai Hasyim penuh dengan kotoran, akhirnya cincin milik gurunya berhasil ditemukan.
Dalam kesempatan itu, Ketua NU Surakarta, Helmi Sakdillah juga menyampaikan informasi mengenai acara Konferwil PWNU Jateng yang akan diselenggarakan minggu depan di Semarang.
Redaktur : Abdullah Alawi
Kontributor : Ajie Najmuddin