Probolinggo, NU Online
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Besuk Kabupaten Probolinggo secara rutin menggelar kajian Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) di tiap-tiap ranting secara bergantian. Kajian Aswaja sendiri diikuti oleh seluruh pengurus NU dan warga Nahdliyin Ranting NU setempat.
<>
Ketua Tanfidziyah MWCNU Kecamatan Besuk Syamsul Huda kepada NU Online, Senin (4/3) mengungkapkan saat ini warga NU khususnya dari kalangan orang-orang awam banyak yang tidak kenal dan tidak paham dengan Aswaja. Sehingga dengan ketidakpahaman tersebut, nantinya dikhawatirkan mereka mudah dipengaruhi oleh paham-paham lain di luar NU.
“Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka MWCNU Kecamatan Besuk mengambil inisiatif untuk memberikan pemahaman Aswaja kepada segenap warga Nahdliyin di tingkat paling bawah. Dengan demikian nantinya mereka paham tentang Ahlussunnah wal Jamaah sebagai benteng untuk melawan paham-paham lain,” ujarnya.
Dalam kajian Aswaja ini menurut Syamsul Huda, MWCNU Kecamatan Besuk menjalin kerja sama dengan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) NU setempat untuk menyampaikan dakwah terkait pemahaman Aswaja kepada masyarakat.
“Untuk kajian Aswaja kami menyampaikan beberapa hal penting meliputi masalah akidah, kajian Fiqih hingga Tasawuf. Dengan demikian warga bisa paham walaupun yang diberikan hanya pokok-pokoknya saja,” jelasnya.
Melalui kajian Aswaja ini Syamsul Huda berharap paling tidak dari semua warga NU sadar bahwa orang NU harus paham dengan Ahlussunnah wal Jamaah yang merupakan ruh dari perjuangan ulama-ulama NU.
“Biasanya masyarakat hanya tahu bahwa dirinya adalah orang NU. Tetapi pada prinsipnya dia tidak paham dengan Aswaja. Mudah-mudahan melalui kajian Aswaja ini mereka tidak hanya merasa sebagai warga NU saja tetapi juga mengerti dan paham dengan Aswaja sebagai ruh perjuangan ulama NU,” pungkasnya.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor : Syamsul Akbar