Kudus, NU Online
Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kudus Muslim A Kadir, menawarkan konsep “Aswaja Kebangsaan” sebagai produk khas IPNU-IPPNU. Pelajar NU, menurut Muslim, perlu membumikan produk unggulan yang mampu mengakomodir masa depan bangsa sesuai ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah.
<>
Konsep ini merupakan pengejawantahan dari praktik keberagamaan pada masa Rasulullah dan para sahabat. Keberagamaan ini bukan hanya terbatas pada laku ibadah secara perorangan, melainkan juga laku ibadah pada aspek kemasyarakatan hingga kebangsaan secara nasional.
Dengan sendirinya, konsep “Aswaja Kebangsaan” meniscayakan hadirnya intelektualitas. Inilah keterampilan yang mestinya dimiliki para pelajar NU.
“Substansi Aswaja Kebangasaan meliputi praktik akidah, praktik syariah, dan praktik jam’iyyah. Selain itu juga terdapat tiga taksonomi, ranah kejiwaan, ranah perorangan, serta ranah kelompok,” ujar Prof Muslim di hadapan aktivis IPNU-IPPNU kabupaten Kudus di aula KNPI Kudus, Ahad (12/10).
Muslim berkali-kali menekankan agar konsep Aswaja Kebangsaan harus dipraktikkan. “Hambatan orang Islam, termasuk bangsa kita adalah masalah praktik. Di tataran teori, kita sudah maju dan sangat maju, sampai untuk menghukumi satu hal yang sama pun kita mahir menetapkan beberapa hukum yang berbeda, halal dan haram sekaligus,” kata Muslim. (Istahiyyah/Alhafiz K)