Probolinggo, NU Online
Kualitas pendidikan tidak bisa dilihat secara kasat mata. Tetapi yang dilihat adalah perilaku anak didik itu sendiri. Tentunya berbeda antara orang yang berilmu dengan yang tidak.
<>
Pernyataan disampaikan oleh Mustasyar Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Probolinggo H Hasan Aminuddin saat menghadiri kegiatan haflatul imtihan ke-2 Madrasah Diniyah (Madin) Sabilul Muttaqin Al Kamali di Desa Tegalsiwalan Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo.
“Orang yang beriman harus mempunyai ilmu. Dari iman dan ilmu itu nantinya akan menumbuhkan taqwa. Jika semuanya sudah tertanam kuat, maka akan membangun akhlak dan etika anak dengan baik,” ujarnya.
Menurutnya, madrasah merupakan sebuah simbol dalam menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Dalam perjalanannya banyak ujian dan rintangan yang dihadapi. Tetapi setiap ujian tersebut wajib dihadapi dengan ikhlas dan sabar.
“Dari segi finansial, majelis ilmu ini tidak ada untungnya. Oleh karena itu semua pihak wajib memberikan dukungan. Jika tidak ada uang, sumbanglah dengan fikiran dan tenaga. Kalau semuanya dilakukan dengan ikhlas, maka rizkinya akan ditambah oleh Allah,” jelasnya.
Dikatakan H Hasan, di tengah perubahan zaman ada pengaruh luar yang sangat mengkhawatirkan generasi muda yang merupakan kader muda NU calon pemimpin masa depan. Hal ini merupakan ancaman yang luar biasa bagi setiap masyarakat, khususnya para orang tua. Apalagi kecerdasan anak hari ini tidak sama dengan dahulu.
“Kecerdasan yang dimiliki anak saat ini sangat luar biasa. Kekuatan itu wajib diimbangi oleh para guru dengan kualitas pendidikan yang diberikan kepada anak didiknya,” terangnya.
Kegiatan Haflatul Imtihan sendiri dihadiri oleh Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Probolinggo KH Moh. Saiful Hadi, Ketua Tanfidziyah Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Tegalsiwalan Muhajir Abd. Rozaq beserta segenap lembaga, lajnah dan badan otonom NU.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor : Syamsul Akbar