Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un nahdliyin Kabupaten Demak kembali kehilangan salah satu kader terbaiknya. Mustasyar PCNU Demak KH Moch Dachirin Sa’id Sabtu (13/2) siang wafat di Rumah Sakit Tlogorejo Semarang. Almarhum meninggalkan satu orang istri dan tiga putra.
H Hariri Said yang merupakan adik kandung almarhum di Pendopo Kabupaten Demak kepada NU Online mengatakan, Kiai Dachirin yang masih menjabat Bupati Demak ini meninggal akibat penyakit kanker darah (leukemia) yang dideritanya akhir akhir ini.
“Sesuai diagnosa tim dokter sejak November, Mas Dachirin baru ketahuan mengidap kanker darah (leukemia) hingga meninggal,” kata Hariri Said.
Hariri menambahkan, dikarenakan Mustasyar NU itu meninggal dan masih menjabat Bupati aktif penyemayaman almarhum ditempatkan di pendopo. Jenazah rencananya dimakamkan di lingkungan pemakaman raja-raja Demak, di belakang Masjid Agung Demak, Ahad (14/02) pagi.
“Berdasarkan hasil rapat keluarga dan pihak Pemkab Demak, jenazah besok dimakamkan jam sembilan dengan upacara militer,” tegas Hariri.
Sejak sore warga Demak berduyun-duyun datang ke pendopo kabupaten untuk memberikan penghormatan terakhir dan memanjatkan do’a bersama dan mensholati secara berjamaah.
Tampak hadir di antaranya Ketua PCNU Demak KH Musadad Syarif, Ketua MUI Demak KH Moh Asyiq, Sekretaris MUI Demak KH Arif Cholil, Mustasyar NU Demak KH Misbahul Munir, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, beberapa pengasuh pesantren dan santrinya serta pejabat instansi di lingkungan Setda Demak. (A Shiddiq Sugiarto/Alhafiz K)