Daerah

Musabaqah Kitab Kuning Penting untuk Jaga Tradisi Keilmuan NU

Jumat, 18 Maret 2016 | 08:05 WIB

Musabaqah Kitab Kuning Penting untuk Jaga Tradisi Keilmuan NU

Ketua LBMNU Lampung Ustadz Munawir.

Pringsewu, NU Online
Maraknya kegiatan beberapa partai yang menggelar Musabaqah Kitab Kuning patut disyukuri oleh segenap kalangan khususnya warga Nahdlatul Ulama. Kegiatan tersebut menurut Ketua Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Provinsi Lampung Ustadz Munawir, dapat menjadi ajang tepat untuk menjaga tradisi keilmuan NU.

"Ngaji kitab kuning memang tradisi yang sangat erat kaitannya dengan pesantren. Perlu kita bersyukur karena sudah ada Partai yang mau ikut menjaga tradisi NU ini, bukan sebaliknya, NU yang menjaga tradisi partai," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Jumat (18/3).

Munawir mengingatkan pula kepada partai politik khususnya para politisi yang menggelar kegiatan tersebut untuk tidak hanya berorientasi mendapatkan simpati warga NU. "Sebaiknya kegiatan ini diagendakan secara rutin jangan hanya ketika memiliki kepentingan, baru dilaksanakan," ujarnya.

Dengan adanya kegiatan baik kajian maupun lomba yang berhubungan dengan kitab-kitab kuning ini, tuturnya, maka masyarakat khususnya umat Islam akan lebih menyadari pentingnya pemahaman dan pengkajian kitab kuning sebagai sumber referensi keilmuan maupun hukum Islam. 

"Al-Quran dan Hadits merupakan sumber utama yang tentu harus ditafsirkan secara kontekstual melalui kitab-kitab karya ulama. Penafsiran tersebut juga harus dari para Ulama yang ahli. Bukan dari orang yang mengaku ulama dengan keilmuan yang minim berdasarkan nalar mereka sehingga penafsirannya pun kaku dan terkesan serampangan," terangnya.

Lebih lanjut Gus Nawir -panggilan akrabnya- juga merasa prihatin atas fenomena banyak kitab kuning karya para ulama besar sekarang ini yang dihilangkan atau diganti beberapa bagian kalimatnya untuk kepentingan beberapa kelompok. 

"Sekarang ini kita harus berhati-hati khususnya ketika mendapatkan atau pun mengunduh kitab dari internet yang sumbernya tidak jelas. Banyak yang sudah dimanipulasi oleh orang tidak bertanggungjawab," ingatnya.

Oleh karenanya, kegiatan lomba atau musabaqah seperti yang sedang ramai dilaksanakan oleh beberapa partai ini akan dapat menjadi tempat juga untuk menjaga orisinalitas dari kitab-kitab karangan ulama Ahlussunnah wal Jamaah.

"Mari kita jaga aset berharga berupa kitab kuning karya para Ulama Ahlussunnah wal Jamaah sebagai ikhtiar menjaga ilmu dan amaliyah kita sehingga umat Islam benar-benar mendapatkan sumber hukum yang tepat dari para ulama yang alim," pungkasnya. (Muhammad Faizin/Fathoni)


Terkait