Karanganyar, NU Online
Jika umumnya, momentum Ramadhan digencarkan ajakan sedekah diwujudkan dalam bentuk uang maulun barang, tim dari Siber NU Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah membuat sebuah gerakan Sedekah Follow dan Sharing.
Kedua istilah tersebut tentu begitu lekat dengan sejumlah pengguna media sosial, yakni follow yang secara sederhana berarti tindakan mengikuti sebuah akun media sosial tertentu, sedangkan sharing yakni membagikan atau menyebar sebuah konten yang ada di media sosial maupun internet.
Menurut pegiat siber NU Karanganyar, Jawa Tengah Aqlima Naili Salsabila, ajakan sedekah di medsos ini didasari pada kondisi penyebaran informasi di media sosial yang sangat bebas.
"Menjadi sebuah polemik ketika dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang bermaksud buruk dan acuh terhadap tanggung jawab menjaga keutuhan NKRI. Mulai dari doktrin-doktrin negatif hingga berita hoaks dihembuskan guna menciptakan disintegrasi di tengah-tengah masyarakat Indonesia," terang Aqlima kepada NU Online di di sela acara buka puasa bersama IPNU-IPPNU Jenawi, Sabtu (18/5).
Upaya ini kemudian coba direalisasikan tim siber NU Karanganyar melalui gerakan sedekah follow yang bahkan juga digencarkan lewat sosialisasi di beberapa pertemuan banom-banom NU.
“Sudah saatnya kita membuat akun-akun NU eksis di media sosial, kita harus jadi garda terdepan penjaga keutuhan NKRI,” tutur Aqlima, yang juga Ketua PAC Fatayat NU Jaten, Karanganyar.
Menurutnya, cara ini cukup efektif untuk menjadi media penyebaran syiar kegiatan NU serta di sisi lain juga dapat menjadi alat untuk menangkal konten negatif.
“Hanya dalam waktu satu minggu hashtag #NUKaranganyar yang kita gunakan sudah mencapai 654 postingan, bayangkan jika ini berlangsung satu tahun saja, kita bakal melibas isu dan konten negatif di media sosial, jadi terus like (sukai) postingan NU, beri komentar positif jika perlu repost (unggah kembali) di akun pribadi kalian,” pungkas Aqlima. (Arindya/Ajie/Muiz)