Daerah

Meski Kaderisasi Pelajar NU Membaik, Depok Perlu Penanganan Serius

Ahad, 29 Juli 2018 | 23:00 WIB

Depok, NU Online 
Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Depok mengadakan Latihan Kader Muda (Lakmud), di Villa Pondok Ato, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, pada Jumat-Ahad (27-29/7).

Wakil Ketua Bidang Kaderisasi Pimpinan Wilayah IPNU Provinsi Jawa Barat Hasan Malawi mengatakan bahwa kaderisasi di Kota Depok sudah cukup membaik. Sebab, tahun ini merupakan kali pertama diadakan Lakmud setelah 10 tahun yang lalu.

Ia menganjurkan kepada para pengurus IPNU Kota Depok agar bisa mengoptimalkan konteks kaderisasi sesuai dengan kondisi.  Artinya jika pesantren sebagai basis kaderisasi, maka para santri harus dibekali dulu pemahaman tentang NU dan Islam Ahlussunnah wal Jamaah.

"Mereka harus dimatangkan secara fikrah, harakah, siyasah, hadlarah. Setelah itu, baru kemudian munculkan aktor-aktor yang siap terjun ke ruang kaderisasi di masyarakat," katanya.

Menurutnya, kekosongan kaderisasi sejak 2008, menjadi persoalan serius bagi IPNU di Kota Depok. Karena itu, dengan diadakannya Lakmud di tahun ini diharapkan mampu menjadi stimulus baru untuk NU di level pelajar, mahasiswa, dan pemuda.

"Sehingga mampu lebih memahami NU secara utuh. Ini (Lakmud) menjadi penyemangat baru bagi rekan-rekan pengurus IPNU Depok," katanya.

Pria yang akrab disapa Gus Hasan ini melanjutkan bahwa IPNU Depok bisa menjadi penopang kaderisasi di zona Priangan Barat. 

"Setelah ini, kita akan adakan Latihan Kader Utama (Lakut) di sini dengan kabupaten/kota yang ada di Priangan Barat yang sudah melakukan Lakmud. Diantaranya Cianjur, Bogor, dan Sukabumi. Nah, ini menjadi hal baru bagi Priangan Barat," tutur pria yang gemar membaca buku-buku karya Tan Malaka ini.

Setelah pemerataan kaderisasi dilakukan, tambah Gus Hasan, maka akan dilaksanakan Latihan Instruktur (Latin) untuk memperkuat pengkaderan di Depok.

"IPNU Depok dengan 11 kecamatan, harus segera membuat zonasi untuk mempermudah kaderisasi. Misal, 4 kecamatan ditopang dengan satu pesantren," ucap kader NU asal Babakan Ciwaringin, Cirebon ini.

Lebih lanjut, ia menyarankan agar ke depan, IPNU Depok melaksanakan kaderisasi dengan menyesuaikan konteks historiografi daerah.

"Pernak-pernik kaderisasi di Depok harus sesuai dengan konteks. Bahkan harus tahu kebutuhan pelajar dan pemuda di sini. Setelah itu, kader yang sudah terdidik akan dengan sendirinya mengimplementasikan pemahaman kaderisasi sesuai kebutuhan masyarakat," katanya.

Sebab, bentuk pengekspresian kaderisasi bisa dilakukan dengan ragam bentuk. Misal kaderisasi dengan bentuk seni, literasi, dan budaya. 

"Itu dilakukan setelah pemahaman tentang NU matang dan merata. Maka, kita ciptakan aktor-aktornya terlebih dulu," tutupnya. (Aru Elgete/Abdullah Alawi)


Terkait