Daerah

Merasa Ditipu, STAIN Kudus Tutup Jalur LK

Sabtu, 18 Juli 2009 | 01:07 WIB

Kudus, NU Online
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus tahun ini tidak lagi membuka jalur Luar Kelas (LK). Dengan demikian pendaftaran calon mahasiswa baru kali ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun akademik lalu, STAIN Kudus menerima lebih dari 800 mahasiswa tiap tahunnya. Pada tahun ini, diperkirakan hanya akan menerima sekitar 600 mahasiswa baru yang mampu lolos test seleksi

Penutupan LK bermula dari pemalsual surat kerja sejumlah mahasiswa LK dalam beberapa tahun akademik lalu. Saat mendaftar, mereka melampirkan surat keterangan sudah bekerja, kendati mereka belum bekerja. Hal ini baru diketahui jauh hari, bahkan setelah masa perkuliahan sudah aktif.<>

Pendaftaran mahasiswa baru tahun akademik 2009-2010 berlangsung sejak  15 Juni lalu dan baru akan ditutup 31 Juli nanti. “Tahun ini, tidak ada LK, kalau ingin kuliah di STAIN Kudus, harus lewat jalur Reguler dan Lintas Transfer (LT),” Puket I STAIN Kudus Kahar Usman, di Kudus, Jum’at (17/7).

Menurut Kahar Usman, alasan penutupan LK bermula dari pemalsual surat kerja sejumlah mahasiswa LK dalam beberapa tahun akademik lalu. Saat mendaftar, mereka melampirkan surat keterangan sudah bekerja, kendati mereka belum bekerja. Hal ini baru diketahui jauh hari, bahkan setelah masa perkuliahan sudah aktif.

Pihaknya juga menambahkan bahwa kebijakan tersebut sudah final, tidak dapat ditawar lagi. Siapapun, menurutnya, harus legawa menerima keputusan tersebut.

Selain itu, mulai tahun ini, STAIN Kudus juga mengurangi jumlah kelas jurusan Tarbiyah program studi Pendidikan Agama Islam (PAI). Pada tahun akademik 2008 jurusan yang paling diunggulkan itu terbagi dalam lima kelas. Pada tahun ini, rencananya hanya akan dibuka empat kelas.

Pengurangan jumlah calon mahsiswa yang diterima, dan penutupan prodi Pendidikan Agama Islam yang selama ini menjadi unggulan STAIN Kudus itu, menurut Kahar, ditujukan untuk mengurangi jumlah rasio dosen-mahasiswa STAIN Kudus yang sampai saat ini belum ideal.

Menurutnya, yang selama ini masih menjadi masalah di STAIN Kudus adalah rasio Dosen mahasiswanya tidak ideal. Untuk itu, satu-satunya langkah yang harus ditempuh adalah mengurangi penerimaan mahasiswa baru, selain menambah formasi dosen.

“Pengurangan penerimaan mahasiswa tahun ini bukan karena kami jual mahal, tapi untuk mencapai rasio ideal,” bebernya.

Selain itu, pengurangan penerimaan yang sudah berlangsung sejak dua tahun lalu itu juga ditujukan untuk memaksimalkan pemanfaatan sarana pendidikan yang ada. Menurut Kahar, jika angka mahasiswa sedikit, pemanfaatan sarana pendidikan yang dimiliki kampus lebih optimal. “Kalau mahasiswa sedikit, kan tidak harus berdesakan kalau di laborat, mereka lebih leluasa,” kilahnya.

Demikian dilaporkan kontributor NU Online Widi Muryono yang juga Mahasiswa STAIN Kudus, Jurusan Tarbiyah Prodi PAI. Berdomisili di Pondok Pesantren Darul Falah, Jekulo Kudus. (nam)


Terkait