Daerah

Menilik Halal bi Halal NU Kalisoka

Senin, 3 September 2012 | 11:12 WIB

Tegal, NU Online 
Halal bi halal sudah menjadi tradisi umat Islam di Indonesia setelah menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. Seperti yang dilakukan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Desa Kalisoka Kecamatan, Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, Ahad (2/9) kemarin di kediaman salah satu pengurus NU Abdul Wahid. Seperti apakah kegiatan itu dilakukan?<>

Semula tamu undangan yang sebagian besar tokoh masyarakat datang hilir berganti, menempati tempat duduk yang telah disediakan. Alunan group hadroh pun menyambutnya disertai alunan yang bertalu , memnag sengaja dilakukan yang oleh panitia sebagai pengisi waktu, ya group hadroh itulah yang menjadi daya sedot sendiri hingga pengunjung berdatangan memadati arena yang telah disediakan.

Kegiatan halal bi halal yang dibalut oleh pengajian umum rupanya terletak di tepi jalan utama, hingga pengguna jalan sedikit dibelokkan, agar lahan mencari ilmu itu tak terganggu oleh kebisingan pengguna jalan, al hasil jalan pengajian aman dan tanpa halangan . 

Dalam kesempatan itu didaulat sebagai pembicara adalah wakil rais syuriah PCNU Kabupaten Tegal, KH. Ali Hufron. Ia mengingatkan warga agar menjaga akidah ahlussunah waljamaah dengan baik. “NU adalah pelopor perjuangan ahlus sunah wal jama’ah maka NU juga harus dijaga dengan baik,” tutur kiai sepuh itu . 

Sembari mengingatkan, kiai Ali Hufron pun menyatakan, ada hal yang serius  mesti dilakukan oleh umat Islam yaitu harus dekat dengan ulama, karena menurutnya ulama merupakan sumber ilmu pengetahuan dan penuntun umat. 

“Coba banyangkan betapa suramnya dunia ini tanpa ilmunya ulama, hadist telah menjelaskan ulama adalah penerus nabi, jadi jangan sampai lepas dengan ulama,” tuturnya.

Sementara Ketua Tanfidziyah PRNU Kalisoka Ustadz Taufiq menjelaskan, NU sejak dari dulu tidak pernah bertentangan dengan dasar apapun baik agama atau Negara , bahkan dengan dakwahnya NU bisa mendukung penuh pancasila sebagai dasar Negara Indonesia. 

“Jadi tidak ada keraguan lagi berkhidmat di NU karena NU sendiri yang mendirikan adalah ulama-ulama dulu yang sangat alim luar biasa, yang mengikutii ajaran salafu salih, untuk itu moment halal bi halal kali ini juga kita harus lebih berkhidmat terhadap NU sebagai organisasinya para ulama,” jelasnya 

Ketua panitia Abdul Ghofar mengatakan, kegitan halal bi halal yang dibungkus dengan pengajian umum merupakan program kerja pengurus NU yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali, yang lebih fokus pada sisi dakwah dan pemahaman agama dan organisasi, sehingga warga tidak lagi terombang ambing oleh bujuk rayu terhadap organisasi atau aliran lain . “Mudah-mudahan ada manfaat. “ harapnya 



Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Abdul Muiz  T



Terkait